Renungan Harian - Sunday, 20 January 2019

ANGGUR DI KANA


Minggu, 20 Januari 2019

Minggu  Biasa  II

Yesaya 62:1-5

Mazmur  96:1-3, 7-9-10

1 Kor 12:4-11

Yohanes 2:1-12 


Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: Mau apakah engkau dari-Ku, ibu?... Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan:Apa yang dikatakan kepadamu! Buatlah itu..” --- Yohanes 2:3-5

 

DALAM INJIL hari ini, dikisahkan Yesus diundang ke suatu Pesta Nikah di Kana, suatu kota kecil di Galilea. Yesus hadir dalam pesta nikah ini. Ini berarti Ia menghormati dan menghargai ‘lembaga perkawinan’ awal dari hidup berkeluarga. Tidak hanya Yesus, bahkan murid-murid-Nya – pun diajak serta.

Ada suatu malapetaka besar. Di tengah ramai dan hiruk-pikuknya tamu datang pergi, keluarga yang mempunyai hajat, kehabisan anggur. Pesta tanpa anggur bagi keluarga Yahudi suatu yang tidak hanya aneh tetapi suatu ‘aib’. Pesta tanpa anggur , pesta itu kehilangan maknanya. Itu adat kebiasaan di Israel dan Palestina. Nama baik keluarga dalam taruhan dalam masyarakat.

Di sini, Yohanes memunculkan peran pertama Bunda Maria dalam Injil-Nya: Ibu Maria yang tanggap, wanita yang peduli akan kesusahan orang lain. Maria-pun lalu memberi ‘isyarat’ kepada Yesus – Putranya. Keluarga baru ini sangat-sangat membutuhkan pertolongan. Aib dalam pesta nikah bisa menjadi pertanda tidak baik bagi keluarga baru yang akan dibangunnya. Kehabisan anggur?  Anggur lambang cinta dan lambang keceriaan dan sukacita! Dan di sinilah Yesus pertama kali tampil sebagai ‘Juruselamat’!

Saat ini banyak hidup keluarga, relasi pasangan suami-istri mengalami kesulitan. Mereka mengalami masalah ‘kekurangan anggur kasih sayang, anggur keceriaan, kesulitan berkurangnya ‘anggur kesetiaan’!  Sebagaimana dikisahkan, Yesus nampak awalnya  ‘tak peduli’. Tetapi karena Ibu-Nya sendiri yang meminta-Nya, Yesuspun tanggap dan peduli akan masalah yang dihadapi keluarga yang berpesta.

Kalau ada kehidupan keluarga dalam Lingkungan atau Paroki kita, atau salah satu anggota ‘group WA-kita’ mengalami kesukaran, kita sangat diharapkan tanggap dan peduli. Kita berdoa agar Yesus tetap berkenan menggairahkan kembali hidup perkawinan dan kehidupan keluarga teman dan sahabat kita itu. Biar Yesus-lah yang mengubah ‘air yang tawar’ menjadi ‘anggur yang manis’.

Sebagai umat kristiani, kita dipanggil untuk menjadi ‘anggur baru’ bagi keluarga kita sendiri, entah sebagai ayah ataupun ibu! Pernah kita  menjadi ‘cuka yang asam’, bukan ‘anggur’ bagi keluarga kita sendiri? Mari mulai sekarang, kita sekalian, ya  bapak-bapak, ya ibu-ibu, menjadi obat penawar dan anggur penceria bagi keluarga kita masing-masing.

Doa: Ya Yesus, buatlah budi dan hati cepat peduli akan kebutuhan orang lain,  sebagaimana Maria, Ibu-Mu!

Janji: Dengan peristiwa mukjizat yang pertama di Kana itu “murid-murid-Nya pun percaya kepada-Nya” --- Yohanes  2:13

 Pujian: Seorang ibu katolik berkisah, dirinya bingung untuk menjawab  pertanyaan dari teman dari gereja lain, yang mempersoalkan ‘mengapa ibu berdoa lewat Bunda Maria, tidak langsung saja kepada Tuhan?’. Anaknya yang ikut Sekolah Minggu mendengar kegalauan ibunya itu, langsung menanggapi: “Bu, baca peritiwa di Kana, sewaktu keluarga yang berpesta kehabisan anggur. Apa yang dilakukan Bunda Maria? Dan apa akhirnya reaksi Tuhan Yesus?”. Ibu itu berterima kasih atas pencerahan tersebut dan bangga akan anaknya yang akrab dengan Kitab Suci. 

Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN

Tuesday, 25 Jun 2024

RAHMAT TUHAN MEMBAWA SUKACITA

Monday, 24 Jun 2024

MENGAPA KAMU TIDAK PERCAYA ?

Sunday, 23 Jun 2024

BERPIKIR SECARA POSITIF

Saturday, 22 Jun 2024

HARTA SURGAWI

Friday, 21 Jun 2024