DIMANAKAH KEDAMAIAN YANG SEJATI

Selasa, 17 Mei 2022            

Kisah Para Rasul 14:19-28

Mazmur 145:10-11.12-13b.21

Yohanes 14:27-31a

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.
Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu”

Yohanes 14:27

           “DOA DAMAI” yang diucapkan pastor pembawa Misa , sesudah ‘Bapa Kami’ dengan ‘embolisme’-nya, diambil dari doa Yesus seperti terkutip  di atas. 

           Bagi dunia, tanpa Kristus, damai sejahtera adalah harapan yang hampa, tetapi bagi kita yang diurapi oleh Roh Kudus, damai sejahtera dapat menjadi kenyataan. Kita tahu bahwa dunia menawarkan banyak damai sejahtera dengan berbagai kenikmatan di dalamnya. Umumnya orang mengira, dengan harta melimpah, jabatan, atau kekuasaan, kita bisa memperoleh kedamaian dalam hidup. Namun pada kenyataannya, kita sering mendengar kisah tentang orang-orang yang setelah sukses dan beroleh banyak harta, hidup mereka malah takut serta gelisah akan kehilangan harta atau ditipu orang.

          Bagi saudara-saudara yang lagi merasa stress, mungkin ada yang menghilangkan stress dengan ngopi, shopping, liburan wisata, nonton film,  musik, dll. Banyak cara kita lakukan  saat kita mulai berada di titik jenuh dan butuh meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri atau ‘me time’. Namun kadang juga, kita ada di titik di mana semua hal yang biasa kita lakukan saat me time tetap tidak bisa menyembuhkan  kejenuhan dalam diri kita.

        Itu semua membuktikan bahwa semua yang bisa kita dapatkan di dunia ini tidak dapat menjamin kedamaian kita, lahir batin. Di manakah letak kedamaian yang sejati itu? Kedamaian hidup kita hanya dapat diperoleh dari satu sumber yaitu dari Roh Kudus. Yesus memberikan janji bahwa para murid  tidak akan ditinggalkan dalam keadaan yatim piatu (Yoh 14:18). Yesus akan meminta kepada Bapa untuk memberikan Penolong yang lain, yaitu Roh Kudus yang akan selalu menyertai kita para murid-Nya untuk selama-lamanya.

            Kunci utama agar kita dapat hidup damai adalah bersekutu dengan-Nya. Bangunlah relasi pribadi yang intim dengan-Nya dengan doa-doa dan dialog kita dengan-Nya. Satu hal yang perlu kita ingat yaitu damai sejahtera hanya diberikan kepada orang yang taat kepada perintah-Nya.

          Kalau kita telah memulai ‘Hidup Baru Dalam Roh-kudus’, hidup kita akan dipimpin oleh Roh Kristus sendiri, dan kita dapat terbuka untuk memperoleh buah-buah roh, salah satunya adalah “Damai Sejahtera” (Gal 5:22). Kedamaian tidak dapat kita beli dengan uang atau kita cari ke puncak gunung, hanya kita peroleh di dalam Yesus. (HW)

 DOA  :  Kami bersyukur kami terpilih menjadi murid-Mu, sehingga kami dapat belajar mengenal Engkau melalui Gereja dan mengerti kehendak-Mu serta dimampukan  melakukannya.

JANJI : “Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu”  Mazmur 145:11

 PUJIAN:  Nick Vujicic terlahir sebagai seorang cacat, tanpa kaki dan tangan. Saat lahir, ibu Nick Vujicic menolak untuk melihat sang buah hati ketika perawat merengkuh Nick di depannya. Namun, ibu dan ayahnya akhirnya menerima kondisi itu dan memahaminya sebagai “rencana Tuhan untuk putra mereka. Saat usia 17 tahun, ibu Nick menunjukkan sebuah artikel tentang seorang laki-laki cacat yang berhasil mengatasi kekurangannya. Nick kemudian terinspirasi untuk jadi motivator dan memulainya dengan berbicara di kelompok gereja. Ia menjadi orator profesional pada usia 19 tahun dan kariernya terus menanjak naik. Pada 2005, Nick Vujicic membuat organisasi ‘non profit internasaional Life Without Limbs’ untuk melakukan  penginjilan. Tujuannya adalah untuk berbagi harapan dan cinta sejati yang sudah dialami Nick kepada orang-orang di seluruh dunia. Tercatat sudah 69 negara yang Nick kunjungi untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Penanggung Jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ