AD MAIOREM DEi GLORIAM

Rabu, 31 Juli 2024

Yeremia 15:10.16-21

Mazmur 59:2-3.4-Sa.10-11.17-18

Matius 13:44-46

"Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." --- Matius 13:46

APA YANG aku cari? Kiranya pertanyaan ini tepat untuk mengawali renungan ini. Sebuah pertanyaan klasik namun selalu relevan di sepanjang peziarahan hidup manusia. Ya... apa yang sesungguhnya kita cari baik di dunia ini guna memperoleh hidup kekal? Jika kita merujuk kepada Firman Tuhan maka Pemazmur berkata, "Hatiku mengikuti firman-Mu: 'Cari/ah wajah-Ku'; maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan" (Mzm. 27: 28). Senada dengan Pemazmur, Yesus pun bersabda "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu" (Mat. 6:33). Jadi sangat jelas bahwa Tuhan menghendaki agar kita semua senantiasa mencari dan menemukan wajah Allah di dalam setiap peristiwa hidup kita.

Kisah tentang orang yang mencari harta terpendam dan pedagang yang

mencari Mutiara adalah gambaran orang-orang yang mencari Allah dan Kerajaan-Nya. Dalam pencarian itu mereka menggunakan segala macam sarana yang ada pada mereka. Dan ketika mereka menemukan Allah, semua sarana yang mereka miliki bukan lagi menjadi hal yang pertama dan terutama. Bagi mereka Allah saja sudah cukup (Solo Dios basta). Yeremia adalah gambaran orang yang selalu mencari Allah dan kehendak-Nya. Ia selalu hidup sesuai kebenaran firman Tuhan. Namun ia tak luput dari berbagai kesulitan. Ia menderita, terluka dan disingkirkan oleh orang-orang sebangsanya. Meski demikian ia tetap fokus pada perutusannya sebagai pelayan Allah. Berkat keteguhan imannya maka Allah berkenan padanya.

Mengikuti semangat kedua teks Kitab Suci hari ini, pada peringatan St. Ignasius Loyola, kita diingatkan oleh nasehatnya untuk selalu mencari dan menemukan Allah dalam segala hal (finding God in all things). Tanda bahwa orang selalu mencari dan menemukan Allah adalah memiliki kesadaran akan tujuan hidupnya, yaitu menghormati, memuji dan mengabdi Allah.

Semua sarana dunia yang ada padanya digunakan hanya untuk mencapai tujuan tersebut. Singkatnya, Ignasius ingin agar seluruh hidup kita ditujukan demi kemuliaan Allah yang lebih besar. Sekarang kembali ke diri kita! Maukah kita mencari dan menemukan Tuhan dalam segala hal? Bersediakah kita memacu diri untuk mengabdi Tuhan? Apa hambatan terbesarku dalam mengabdi Tuhan? Mari bermenung dalam terang Tuhan. (RM. Aris Fenanlampir)

DOA: "Ambillah, Tuhan, dan terimalah seluruh kebebasanku, ingatanku, pengertianku, dan seluruh kehendakku. Semua yang kumiliki dan aku sebut milikku, Engkau telah memberikan segalanya kepadaku, kepadamu Tuhan, aku kembalikan. Semuanya milikmu; lakukan dengan itu apa yang kamu mau. Beri aku hanya cintamu dan rahmatmu, itu sudah cukup bagiku, Amin."

JANJI: "Aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku. Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allah adalah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya." - Mazmur 59:17-18

PUJIAN: Santo Germanus, Uskup dan Pengaku Iman. Germanus lahir pada tahun 378. Ia adalah seorang pegawai tinggi pemerintah. Ia dipilih menjadi Uskup Auxerre, Prancis, meskipun tidak menyukainya. Kemudian ia meninggalkan istrinya. Harta miliknya ia gunakan untuk membangun gereja dan biara. Duakali ia diutus ke Inggris untuk membersihkan umat dari bidaah Pelagianisme dan ikut berperang melawan tentara Saxon. Germanus dengan giat mengkristenkan kembali seluruh wilayah keuskupannya sampai ia meninggal tahun 488.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)