ADA PESAN APA DARI HATI KUDUS YESUS?

Jumat, 19 Juni 2020 

HR Hati Yesus Mahakudus

Ulangan 7: 6-11

Mazmur 103: 1-4, 6-8, 10 

1 Yohanes 4: 7-16

Matius 11:25-30

“Pujilah Tuhan, hai jiwaku. Pujilah Nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!” --- Mazmur 103:1

JANGAN MENGIRA Santa Margaret Maria Alacoque, dari sananya sudah suci, rajin berdoa, menjadi teladan di biara, lalu dipilih oleh Yesus. Tidak. Di abad 17, Margaret hidup dalam biaranya menjadi cercaan sesama suster. Bagi komunitas terasa dalam diri  Suster ini tidak ada sesuatu yang baik. Ia tak bisa berdoa selaras dengan tata peraturan biaranya. Tetapi justru itu anehnya, Yesus memilih dia dan mempercayakan pesan dari Hati Kudus-Nya.

Kepada suster, yang dianggap ‘tak berguna dalam biara’ ini, disampaikan tiga pesan penting dari Yesus, berujud tiga aliran arus abadi dari Hati Mahakudus Yesus: belas kasih dan kerahiman kepada yang berdosa, pertolongan bagi semua saja yang membutuhkan bantuan, dan terakhir kasih dan  cahaya yang memampukan umat untuk menyinarkan Kemuliaan Tuhan!

Sebagaimana disampaikan dalam Mazmur bacaan hari ini, ayat yang ke 3, Ia memaafkan segala kejahatan-mu dan menyembuhkan semua sakit penyakitmu! Arus belas kasih-Nya mengalir tanpa henti, mengampuni dan memulihkan kembali yang ‘bobrok’ dalam diri kita!

Karenanya, mari kita undang Yesus guna menjamah apa saja yang terasa lembek dalam diri kita, atau apa saja yang terasa amat sakit di hati atau sesuatu yang memalukan, atau hanya rasa perasaan yang tak nyaman karena ulah kita sendiri, Ia akan memaafkan. Ia akan mengubah dan menyembuhkan kembali.

Ayat berikutnya berbunyi: “Dia, yang  menebus hidupmu dari kehancuran (lubang kubur), yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat (bela rasa)” (Mzm 103: 4). Aliran arus yang kedua ini dimaknai sebagai ‘pertolongan bagi semua orang yang membutuhkan bantuan; ini juga terus mengalir tiada henti.

Maka kita perlu ingat meski kita merasa diri kita tak pantas, tak mampu  dan tak memenuhi syarat, tetaplah bertekad hati untuk melayani Tuhan. Kita-kita bukan orang yang ‘lembek’, tak pantas dan tak berguna ! Tuhan bisa mengubahnya. Tuhan tahu. Tuhan  mau membantu kita.

Dan arus terakhir, tercantum dalam Mazmur itu juga, “Tuhan itu penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (Mzm 103: 8). Kasih sayang dan cahaya mengalir dari Hati Kudus Yesus. Kasih, kasih karunia yang penuh dan belas kasih terus mengalir kepada kita setiap hari.

Allah yang Mahaksih itu terus peduli dan penuh perhatian kepada kita masing-masing. Allah ingin sekali kita-kita ini sukses dan berhasil dalam mempromosikan, menyebarluaskan Kemuliaan-Nya , apapun cara dan jalannya. Ia memberkati usaha kita.

DOA: Hati Kudus Yesus, ampuni aku. Sembuhkanlah aku. Bimbing dan Tuntunlah aku di jalan hidupku ini!

JANJI: “Jadi berpeganglah pada perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.

PUJIAN: Sebelum Konsili Vatikan II, di hari Jumat pertama dalam bulan, selalu ada Ibadat Pujian, di mana Sakramen Mahakudus ditahtakan.  Kemudian, ada kebiasaan setelah Misa Jumat pertama, diselenggarakan Ibadat Pujian lengkap kepada Sakramen Mahakudus. Para ahli Liturgi berpandangan hal itu sedikit banyak terasa meremehkan Ekaristi Kudus yang baru saja dirayakan. Terjadilah perubahan. Hasilnya, dalam Misa Jumat pertama, setelah Bapa Kami, ditahtakanlah Sakramen Mahakudus lalu disertai ‘pendupaan’ dan doa-doa dilantunkan yang biasa dipakai untuk menghormati Sakramen Mahakudus. Setelah selesai, Misa dilanjutkan dengan Komuni Suci kepada umat.

Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ