Renungan Harian - Wednesday, 24 July 2024

BENIH DI TANAH YANG BAIK


Rabu, 24 Juli 2024

Yeremia 1: 1.4-10

Mazmur 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17

Matius 13:1-9


"Dan Sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga pu/uh kali lipat." --- Matius 13:B


SEORANG PETANI tentu harus mengenali dengan baik jenis-jenis tanah sebelum ia menanam atau menabur sesuatu benih. Tanah yang baik atau subur merupakan syarat utama, agar setiap benih yang ditanam atau ditaburnya tumbuh dengan baik, dan hasilnya pun memuaskan.

Perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mau menggambarkan tentang lahan yang adalah diri kita, sedangkan benih adalah firman Allah sendiri. Ada empat jenis tanah yang disampaikan Yesus yaitu; tanah dipinggir jalan, tanah yang berbatu-batu, tanah ditengah semak duri dan tanah yang baik. Dari ke empat tanah itu, hanya di tanah yang baiklah benih itu dapat bertumbuh berkali-kali Iipat. (ay.8)

Yesus menghendaki agar hati dan seluruh hidup kita menjadi tanah yang baik. Memang tidaklah mudah menjadi tanah yang baik, namun jika kita mau terus berusaha dan selalu mengandalkan Tuhan dalam usaha kita, maka kita pun akhirnya bisa menjadi tanah yang baik bagi benih firman-Nya.

Teruslah berusaha untuk menjadi tanah yang baik, kendati harus melalui proses yang tidak menyenangkan dalam kehidupan kita dan percayalah penuh kepada penyertaan Allah yang senantiasa memampukan kita. (Pieter K)

 

DOA: "Tuhan Yesus, mampukan kami untuk terus menjadi tanah yang baik. Agar firman bertumbuh dan berbuah dalam kehidupan kami, Amin."

JANJI"Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya." - Mazmur 71: 15

PUJIAN: Santo Sharbel Makhlouf lahir pada tanggal 8 Mei 1828 dengan nama Youssef Antoun Makhlouf di Bekaa Kafra Libanon. Ia adalah seorang anak yatim piatu. Ayahnya wafat ketika ia masih berumur tiga tahun dan ia lalu diasuh oleh pamannya. Di usia 23 tahun, Youssef masuk Biara St. Maron di Annaya, Libanon, dan menggunakan nama biara 'Syarbel'. Seturut teladan dari St. Maron (bapa Gereja Maronit), romo Syarbel menjalani hidup yang sangat suci. Ia memilih untuk mengamalkan hidup sebagai pertapa dengan amat keras, sampai pada akhir hidupnya di tahun 1898, romo Sharbel menjadi seorang yang sepenuhnya mengasihi Yesus. Kesuciannya membuat orang-orang mendatanginya untuk minta diberkati dan minta didoakan. Dia meninggal dunia pada malam Natal tahun 1898, dan dimakamkan di pemakaman biaranya; Biara St. Maron di Annaya. Pada 1925, beatifikasi dan kanonisasinya diajukan untuk diumumkan oleh Paus Pius XI. Pada 1950, makamnya dibuka di hadapan sebuah komisi khusus yang juga beranggotakan para dokter, yang memberi verifikasi akan keutuhan jenazahnya. Sesudah makamnya dibuka dan diperiksa, dilaporkan terjadi berbagai mukjizat yang berlipat ganda. Pada tanggal 5 Desember 1965, Paus Paulus VI memimpin upacara beatifikasi sang pertapa suci pastor Syarbel Makhluof sewaktu penutupan Konsili Vatikan II.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MINYAK, SUMBER DAYA HIDUP

Friday, 30 Aug 2024

PLIN PLAN

Thursday, 29 Aug 2024

HAI ANAK MUDA, ... BANGKITLAH!

Tuesday, 27 Aug 2024

MENUTUP PINTU

Monday, 26 Aug 2024

TETAP PERCAYA

Sunday, 25 Aug 2024

MEMBUKA DIRI

Saturday, 24 Aug 2024

KASIH YANG SEMPURNA

Friday, 23 Aug 2024

MARI KE PESTA

Thursday, 22 Aug 2024

GEMBALA YANG BAIK

Wednesday, 21 Aug 2024

TERIKAT KEKAYAAN DUNIAWI

Tuesday, 20 Aug 2024