Renungan Harian - Saturday, 17 August 2019

‘BERSAUDARA ITU INDAH”


Sabtu, 17 Agustus 2019

HR KEMERDEKAAN RI

Sirakh 10:1-8

Mzm 136:1-3, 16-18

1 Ptr 2:13-17

Matius 22:15-21

 

Hiduplah sebagai orang merdeka, dan bukan seperti  mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah” --- 1 Petrus 2:16

 

HARI INI kita merayakan Hari Kemerdekaan ke-74. Suasana dan semangat merayakannya berbeda, sebab kita telah memiliki Pimpinan Negara yang baru, meski Pribadi Presiden tetap sama, Joko Widodo.

Dalam hidup bermasyarakat, dulu dan sekarang hampir sama: ada orang ingin membenturkan urusan agama dan urusan sosial kemasyarakatan. Dulu, masalah pajak: ‘Boleh tidaknya membayar pajak kepada Kaisar’, dan sekarang ‘perintah-perintah agama mau diberlakukan lewat ‘peraturan daerah’ (perda) dengan mengesampingkan urusan kesejahteraan dan kepentingan umum!

Kita bersyukur kepada Tuhan, kesatuan NKRI dan Pancasila dengan hasil Pemilu yang baru lalu. Dalam pertemuan “Visi Indonesia” di Sentul, Bogor, Minggu, 14 Juli, ’19, Presiden Terpilih – untuk periode kedua - menyampaikan Pidatonya. Ia tegaskan, “Pancasila adalah rumah bersama bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu tidak ada lagi toleransi sedikit bagi yang mengganggu dan mempermasalahkan Pancasila”. Presiden berharap, “tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak mau ber-Bhineka Tunggal Ika. Tidak ada lagi orang yang tidak toleran terhadap perbedaan, serta tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain dan etnis lain”.

Bagaimana kita dapat hidup berbangsa dan bermasyarakat dengan tenang, kalau benih-benih radikalisme dibiarkan tumbuh berkembang di negeri kita. Ada orang katolik kontrak rumah di sebuah kampung, ditolak kaena berbeda agama dan keyakinan dengan penduduk setempat. Dan ini didukung oleh ketua RT-nya. Sukarnya mendirikan tempat Ibadat, lalu ada orang menyediakan tempat guna keperluan itu dengan mengajukan IMB dan memperolehnya dari pemerintah, ditolak oleh masyarakat.

Tetapi sebenarnya jauh lebih banyak anggota masyarakat yang tetap ingin hidup rukun dan damai dengan sesama warga. “Rukun kitu Indah”, “Bersaudara itu Indah” dan “Bersatu itu Indah”.

Rakyat Israel dibebaskan dari perbudaaan di Mesir dan dituntun Tuhan memasuki tanah terjanji. Tujuh puluh empat tahun kita juga lalu kita dibawa oleh para bapa bangsa pendiri Republik ini dibawa ke alam merdeka dari penjajahan. Kita telah memilih kemerdekaan ini untuk membangun negeri bersama dan untuk menciptakan bersama kesejahteraan rakyat Indonesia, entah suku, ras dan keyakinannya.

Kita doakan negeri kita, para pejabat kita dan para wakil rakyat kita. Kita usahakan agar kita memulai saling menghormati, membantu sesama, tanpa pandang bulu, berkontribusi bagi negeri tercinta. Kita semua ‘bersaudara’!

 

Doa: Ya Bapa, berkatilah negeri kami. Berkati kami supaya tetap dan selalu mengusahakan persatuan.

Janji: “Hendaklah kamu tidak pernah menaruh benci kepada sesamamu, apapun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu” --- Sirakh 2:6

Pujian: Dalam rangka Lebaran yang lalu, Lurah setempat mengadakan ‘Halal Bilhalal’, antar aneka ragam warga masyarakat, Pastor Paroki dan anggota Dewan Paroki Harian menyambut undangan Lurah setempat dan menyempatan hadir dan bersama beberapa tokoh dari Lingkungan.

Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MEMATUHI PERATURAN

Saturday, 06 Jul 2024

JALAN HIDUP DAN AKHIR HIDUPMU

Friday, 05 Jul 2024

SUDUT PANDANG

Thursday, 04 Jul 2024

MENJADI PERCAYA

Wednesday, 03 Jul 2024

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN

Tuesday, 25 Jun 2024