BERSIAP DIRI

Selasa, 24 Oktober 2023

Roma 5:12.15b.17-19.20b-21

Mazmur 40:7-8a.8b-9.10.17

Lukas 12:35-38

"Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.” --- Lukas 12:38

DALAM SETIAP kesempatan, saya mengunjungi pemakaman umat Katolik dan merenungkan di hadapan nisan-nisan yang terpapar diam membisu. Ada yang baru lahir, ada yang masih remaja, ada yang berusia dewasa muda dan ada yang sudah berumur lansia meninggal dunia. Hasil permenungan ini memberikan suatu pengertian kepada saya bahwa hidup manusia itu hanya sebentar saja, tidak lama dan pada saatnya akan selesai apakah orang itu kaya, miskin, cantik, maupun ganteng, semuanya akan berlabuh di tempat pemakaman.

Bagaimana kita menyikapi hidup yang sebentar itu? Hari ini kita mendengar pesan penting dari Yesus untuk kita sikapi dengan baik: "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.” (Lukas 12:35). Pesan Yesus ini mengajak kita untuk selalu siap sedia kapanpun dan dimanapun, karena kita tidak tahu kapan Tuhan menghendaki kita kembali kepada-Nya. Yang Yesus inginkan adalah “berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang.” (Lukas 12:37a). Yesus ingin dengan kehidupan yang sebentar ini, hendaknya hidup kita menjadi berarti bagi sesama, bagi keluarga kita, bagi masyarakat yang berkenan dihadapan Tuhan. Caranya adalah dengan menjadi manusia yang tekun dalam doa, dalam permenungan-permenungan sabda Tuhan dan melakukannya serta tekun dalam perbuatan baik. Dan itulah cara kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan. Bila hidup kita ini sungguh menjadi berarti, itulah kebahagiaan Kristus.

Semoga melalui renungan ini, kita tidak berpikir lagi bahwa hidup kita ini masih lama, bahwa kita masih muda dan sehat tapi berpikirlah bahwa hari ini adalah hari terakhir dalam hidup kita sehingga kita menjadi sangat berharga dimata Tuhan dan sesama setiap saat setiap waktu. Jadikanlah hari-hari kita menjadi hari yang penuh rahmat dan memberi berkat untuk orang yang lain (Surikno).

DOA: ”Allah Bapa yang baik, kami mohon rahmat-Mu agar kami dimampukan senantiasa menyadari bahwa hidup yang sebentar ini menjadi berarti bagi sesama dan senantiasa menyenangkan Engkau. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin.”

JANJI: ”Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: "TUHAN itu besar!" - Mazmur 40:17.

PUJIAN: Santo Antonius Maria Claret, ia seorang anak tukang tenun kain yang kaya raya. Namun demikian, ia lebih memilih menjadi seorang imam. Ia giat melaksanakan kegiatan misioner dan menerbitkan banyak tulisan rohani yang sangat berguna bagi pelajaran agama serta mendirikan banyak organisasi sosial. Dalam kesibukan-kesibukan itu, ia tetap memperhatikan hidup doa dan tapa. Dalam karyanya itu ia menemui banyak tantangan dan bahkan menjadi target berbagai percobaan pembunuhan oleh para musuhnya, namun ia tetap gigih dalam menghidupi imannya. Ia wafat dalam usia 61 tahun pada tanggal 24 Oktober 1868 sebagai misionaris yang tangguh dalam mewartakan Tuhan.

 Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)