Renungan Harian - Tuesday, 16 October 2018

BERSIHKANLAH HATI KAMI


Selasa, 16 Oktober 2018

St. Hedwig, Biarw

St. Margarita Maria Alacogue

Galatia 4:31b--5:6

Mazmur 119:41,43-45,47-48

Lukas 11:37-41

 

“Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?” --- Lukas 11:40

 

BILA KITA mempunyai jam dinding kuno, jam itu tidak hanya berbunyi ‘tik-tok’ tiap detik, tetapi tiap lima belas menit mengumandangkan nada-nada lagu pendek berbeda panjangnya. Tetapi jam dinding itu saat ini tak bekerja lagi. Berhenti. Kalau kita pemiliknya, tentu kita tidak asal mencari tukang servis jam, tetapi kita cari pembuat jam itu atau tukang reparasi jam dinding yang anda kenal profesional, yang tahu seluk beluk dan pernak pernik bagian dalam jam tersebut!

Injil kita dijelaskan Yesus diundang oleh seorang Farisi -- waktu itu di situ juga banyak kaum Farisi ikut makan bersama. Sabda terkutip disampaikan Yesus itu, karena Dia tersinggung oleh sikap heran mereka, sebab Yesus tidak mencuci tangannya sebelum makan. Itu sebenarnya masalah ritual kebersihan lahiriah. Tetapi Yesus menukik tajam dalam menanggapinya : “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalam penuh rampasan dan kejahatan!” (Luk 13:39). Yesus mengenal isi hati kita -- bersih atau tidak --. Ia kesal hati tak hanya terhadap orang Farisi yang mengundang-Nya tetapi semua orang Farisi yang hadir, karena hati dan budi mereka tertutup. Meski Yesus kesal dan marah, Ia tetap membawa orang Farisi itu keluar ke kemerdekaan. Ia tunjukkan jalan keluarnya, yakni dengan ‘memberikan isinya sebagai sedekah, dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.”  Artinya ‘dengan memberi sedekah’ hal ini guna membersihkan hatinya (Luk 11:41).

Bisa saja saat itu Yesus melihat hati mereka yang tamak dan sikap merendahkan yang miskin. Atau Ia menemukan dalam hati mereka sifat ‘cinta-diri’. Tiap orang memiliki sisi gelap dalam hal ini. Yesus-pun secara pribadi memberi jawaban guna jalan keluarnya untuk masuk ke dalam ‘terang’. Ia lakukan ini karena cintanya kepada kita dan kepada masing-masing pribadi dari kita.

Memang Yesus benci dosa. Dosa yang memisahkan pendosa dari Dia, dan dari sesamanya. Yesus benci cara kita melukai hati Bapa. Tetapi Yesus tetap mencintai kita secara mendalam, kita-kita yang berdosa ini. Inilah salah satu sebabnya Ia melembagakan Sakramen Rekonsiliasi, suatu anugerah yang membahagiakan. Yesus tidak hanya mengampuni dosa kita saja tetapi juga memenuhi kebutuhan kita.

Doa: Bukalah mata kami ya Yesus. Engkau mampukan kami bisa melihat semua halangan yang ada dalam hati kami. Bimbinglah kami ke jalan kekudusan.

Janji: “Sebab bagi orang-orang yang ada dalam Yesus Kristus, bersunat atau tidak, tidak mempunyai suatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” --- Lukas 5:6

Pujian: Seorang Kategis menjelaskan ajaran Gereja kepada para katekumen tentang perlunya Doa Malam. Ia katakan intinya ialah ‘penelitian batin’ dan ‘doa tobat’. Ini dilakukan tiap malam sehingga menjadi kebiasaan suci.

Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN

Tuesday, 25 Jun 2024

RAHMAT TUHAN MEMBAWA SUKACITA

Monday, 24 Jun 2024

MENGAPA KAMU TIDAK PERCAYA ?

Sunday, 23 Jun 2024

BERPIKIR SECARA POSITIF

Saturday, 22 Jun 2024

HARTA SURGAWI

Friday, 21 Jun 2024