Renungan Harian - Tuesday, 30 July 2024

 HIDUP DI ANTARA LALANG DAN GANDUM


Selasa, 30 Juli 2024

Yeremia 14: 17-22

Mazmur 79:8.9.11.13

Matius 13:36-43


"Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" --- Matius 13:43


TERINGAT LAGU anak sekolah Minggu jaman dulu, liriknya : di dalam dunia ada dua jalan, lebar dan sempit, mana kau pilih? Yang lebar api, jiwamu mati; tapi yang sempit, hidup ber-glory. Cari apa di dalam dunia? Cari dunia/iblis tentu binasa; Cari Yesus yang penuh cinta! Tak lama lagi Tuhan Yesus datang, dengan beribu-ribu malaikat. Berdoalah dan sembah Dia! Urik lagu ini seolah mengingatkan kita, bahwa kita hidup di dunia yang -terlebih saat ini- sudah sarat dicemari dengan kepalsuan, kebokbrokan, manipulatif, penuh pertentangan antara yang baik dan yang buruk.

Beberapa minggu yang lalu, penulis baru saja membersihkan pekarangan luar rumah. Agak gemas menyaksikan benih tanaman bunga dan rempah yang terganggu perkembangannya, bahkan sampai ada yang kering layu dan mati. Karena gulma (tanaman liar yang kebanyakan tidak berfaedah dan mengganggu). Gulma inilah kurang lebih sama dengan lalang dalam perumpamaan Injil hari ini. Dari keadaan tanaman pekarangan ini, kita dapat menarik pelajaran dan pengalaman bahwa setiap kali kita menyemai benih tanaman (baik) di pekarangan, maka selain benih itu yang bertumbuh, seringkali-atau bahkan bisa dikatakan hampir selalu-diikuti oleh munculnya tanaman-tanaman pengganggu sejenis gulma tersebut yang gak jelas asal usulnya. Padahal, kalau kita lakukan hal yang sebaliknya: bila kita menyemai gulma/rumput liar, tidak akan ada tanaman bunga atau rempah yang kita harapkan akan tumbuh juga disana. Suatu pertanda dari alam, menarik ya?

Kuasa kegelapan yang ada di dunia ini seakan tidak rela membiarkan anak-anak Tuhan bertumbuh dengan aman dan mudah. Iblis lewat daya tarik dunia semakin semarak menawarkan kenikmatan, kemudahan, dalam banyak hal. Kita sadar bahwa memang sebagai anak-anak terang, tidak mudah untuk tetap menjaga agar cahaya hidup kita tetap bersinar, membawa terang, sukacita, damai dan merepresentasikan kehadiran Kristus  dalam


PUJIAN  Santo Petrus Kristologus dijuluki "Si Mulut Emas", ia menjabat sebagai Uskup di Ravenna ketika masih muda belia. Pada masa itu ia harus menangani masalah berat yang sedang merajalela di antara umat keuskupannya, yaitu mereka mempraktekkan hidup kafir. Santo Petrus Kristologus memerangi keadaan tersebut dengan membawakan khotbah-khotbah pendek-nya yang menyentuh hati, banyak umat di paroki-nya bertobat. Dalam khotbah-khotbahnya, Santo Petrus Kristologus menekankan pentingnya penghayatan dan penerapan asas-asas moral Kristiani dan ajaran resmi Gereja tentang iman akan Yesus Kristus. Khotbah-khotbahnya sangat bermutu disertai penyajian yang sangat bagus dan otentik, sehingga Paus Benediktus XIII (1724-1730) mengangkatnya sebagai Pujangga Gereja. Santo Kristologus bersemangat tinggi dalam membangun iman umat, cara mengajar maupun memimpin umat sangat terkenal di kalangan Bapa-bapa Gereja. Ia amat bijaksana dan rendah hati. Ia pun dikenal sebagai Uskup penentang ajaran sesat pada masanya.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MINYAK, SUMBER DAYA HIDUP

Friday, 30 Aug 2024

PLIN PLAN

Thursday, 29 Aug 2024

HAI ANAK MUDA, ... BANGKITLAH!

Tuesday, 27 Aug 2024

MENUTUP PINTU

Monday, 26 Aug 2024

TETAP PERCAYA

Sunday, 25 Aug 2024

MEMBUKA DIRI

Saturday, 24 Aug 2024

KASIH YANG SEMPURNA

Friday, 23 Aug 2024

MARI KE PESTA

Thursday, 22 Aug 2024

GEMBALA YANG BAIK

Wednesday, 21 Aug 2024

TERIKAT KEKAYAAN DUNIAWI

Tuesday, 20 Aug 2024