Renungan Harian - Monday, 01 July 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA


Senin, 1 Juli 2024

Amsal 2:6-10.13-16

Mazmur 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23

Matius 8:18-22


“Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." --- Matius 8:22


YESUS MEMBERIKAN syarat bahwa untuk menjadi pengikut-Nya, kita harus berani meninggalkan urusan duniawi dan sepenuhnya mengikuti-Nya. Syarat ini terasa berat bagi kita karena bertentangan dengan keinginan kita. Rintangan dan halangan ada di hadapan kita ketika kita akan mengikuti-Nya tetapi Tuhan tidak ingin kita menundanya.

Dalam keseharian, banyak hal yang menyita perhatian dan waktu kita. Kesibukan pekerjaan, urusan keluarga, kesenangan pribadi menyita waktu dan perhatian kita. Kesibukan duniawi membuat kita menunda kegiatan rohani. Kita menunda waktu berdoa, menunda waktu untuk membaca kitab suci bahkan mengorbankan perayaan ekaristi karena berbagai kesibukan  kita. Bukan hal yang mudah untuk mengesampingkan semua kesibukan dan urusan kita.

Menjadi pengikut Yesus merupakan tantangan dalam hidup kita karena Yesus menjadi prioritas kita. Kenyamanan hidup yang kita miliki harus berani kita korbankan. Hati kita sulit meninggalkannya. 

Mengikuti Yesus merupakan sebuah proses perjalanan sepanjang hidup kita. Kita bisa mengawalinya dengan membuka hati kita untuk dapat mengikuti Yesus. Belajar hari demi hari agar dapat berproses, bergerak dinamis layaknya sebuah roda. Kita berharap hidup kita digerakkan oleh roda kehidupan rohani. Kita berharap bahwa kita dapat hidup dengan prioritas rohani, hidup yang kesehariannya ditopang dengan doa dan Firman Tuhan, hidup bersekutu dan saling melayani, lebih dari itu kita ingin senantiasa menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Mengikuti Yesus artinya kita bergerak tidak diam, bergerak untuk meneladani apa yang dilakukan oleh Yesus. Kita percaya bahwa Roh Kudus yang akan membantu dan memampukan kita untuk dapat bergerak lebih baik hari demi hari menghadapi rintangan dan halangan. (Aviarini)  

 

DOA: ”Tuhan, Allah Bapa Yang Maha Baik, terima kasih Engkau telah memilih kami untuk menjadi pengikut-Mu, ampunilah kami yang sering kali mengesampingkan-Mu, mampukanlah kami untuk memprioritaskan-Mu dalam kehidupan kami sehari-hari, Amin.” 

JANJI: “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya." - Mazmur 50: 23 

PUJIAN: Pada awal abad ke-20, di Cina terjadi sebuah gerakan yang disebut dengan  "Serikat Pendekar Keadilan dan Harmoni" (I Ho Ch'uan) atau "Pendekar" atau “Boxer”. Gerakan ini merupakan sebuah gerakan pemberontakan anti barat yang dipicu oleh kebencian masyarakat China kepada orang asing karena adanya perubahan politik dan sosial pasca Perang Candu serta perjanjian yang tidak adil. Hal ini menguntungkan bangsa barat tetapi sangat merugikan bangsa China. Para pejabat kekaisaran dan ibu suri Kwang-hsue secara diam-diam mendukung Pemberontakan Boxer.  Banyak missionaris dan umat Kristen pribumi China yang dibunuh. Dokumen sejarah membuktikan adanya kebencian terhadap umat Kristen. Pada tanggal 1 Juli 1900 dikeluarkan sebuah dekrit yang menyatakan bahwa era hubungan baik dengan para misionaris Eropa dan umat kristen telah berakhir; bahwa para misionaris harus dipulangkan saat itu juga dan umat Katolik dipaksa untuk ingkar, atau akan dibunuh. Korban yang tewas pada masa itu terdiri dari 5 orang uskup, 28 imam praja dan biarawan, dua bruder, 9 suster, dan 30.000 umat awam. Salah satu korban adalah Santo Zhang Huailu. Pada tahun 1900, Zhang Huailu (57 tahun) merupakan seorang katekumen, ia ditentang keluarganya mengikuti pelajaran agama Katolik pada sebuah misi lokal di kota Hengshui, Hebei, China. Ia berjuang keras mengingat doa dasar yang diucapkan dalam bahasa Latin karena tidak dapat membaca dan menulis.  Zhang ditangkap dan dipaksa untuk meninggalkan iman katolik namun menolaknya. Oleh karena itu ia dipenggal kepalanya dan tewas bermandikan darah sebagai martir Kristus dan dibabtis dalam genangan darahnya sendiri (Babtisan Darah).

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MENJADI PERCAYA

Wednesday, 03 Jul 2024

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN

Tuesday, 25 Jun 2024

RAHMAT TUHAN MEMBAWA SUKACITA

Monday, 24 Jun 2024

MENGAPA KAMU TIDAK PERCAYA ?

Sunday, 23 Jun 2024

BERPIKIR SECARA POSITIF

Saturday, 22 Jun 2024