Renungan Harian - Monday, 29 July 2024

IMAN DAN HARAPAN


Senin, 29 Juli 2024

1 Yohanes 4:7-16

Mazmur 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11

Yohanes 11:19-27


".Jawab Yesus,"Akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup

walaupun ia sudah mati." --- Yohanes 11:25


MARTA, MARIA, DAN LAZARUS adalah sahabat dekat Yesus. Yesus pun pernah mengunjungi rumah mereka. Ketika mendengar kematian Lazarus yang adalah sahabat-Nya, hati Yesus sedih sekali. Saat Yesus mendengar kabar tentang Lazarus yang sakit, Dia tidak mengunjungi Lazarus. Juga ketika mendengar bahwa ternyata Lazarus sudah meninggal. Yesus tidak langsung datang, tetapi bermalam 2 hari dulu sebelum berangkat ke Betania. Ketika Yesus datang bersama murid-murid-Nya, Marta sedang bersama orang-orang yang menghiburnya. Ia meninggalkan mereka dan pergi mendapatkan Yesus. Marta     sempat     mengatakan      kekecewaannya      pada     Yesus. Dan mengatakan, sekiranya Engkau datang lebih awal, Lazarus tidak akan mati.

Dan lagi kata Marta, aku tahu Engkau dapat melakukannya (Yoh 11:22)

Di sini Marta percaya dan beriman bahwa Yesus sanggup menyembuhkan Lazarus tetapi Yesus tidak melakukan itu. Mengapa? Karena Yesus mau melakukan hal yang lebih besar yang membuat orang-orang percaya pada­ Nya dengan lebih lagi dan IA mau menyatakan dan mengungkapkan bahwa Diri-Nya adalah KEBANGKITAN dan HIDUP.

Hidup yang Yesus tawarkan adalah hidup kekal, yaitu hidup dalam segala kepenuhannya. Sehingga Marta sampai pada pengakuannya, "Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Kristus, Anak Allah yang datang ke dunia," (Yoh 11 :27). Setelah Yesus membangkitkan Lazarus, Marta barulah mengerti bahwa bersama Yesus tidak ada kata terlambat dan mustahil.

Demikian juga halnya dengan kita. Ketika orang yang dekat dengan kita, baik keluarga maupun teman dekat meninggal. Dalam kesedihan dan duka yang mendalam, kita sulit untuk menerima hal tersebut. Kita mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada Tuhan. Kenapa hal ini terjadi Tuhan? Mengapa Tuhan tidak menyembuhkan dia, Tuhan? Ataupun ketika mengalami  masalah  yang  berat,  mengapa  Tuhan  tidak menolong  dan membantu menyelesaikan masalah saat ini juga. Aku kan sudah dekat dengan-Mu, Tuhan. Di mana pertolongan-Mu, Tuhan? Seperti Marta dan Maria, justru dengan kematian Lazarus iman Marta teruji. Dari dialog Marta kepada Yesus kita dapat melihat bagaimana Ia menaruh kepercayaan yang total kepada Yesus, sekiranya Engkau ada di sini, Ia tidak akan mati.

Dalam setiap pergumulan hidup, ketika kita merasa doa yang kita panjatkan pada Tuhan tidak mendapat jawaban. Jangan tawar hati. Mungkin kita seperti Marta yang mengatakan pada Yesus, bahwa Lazarus sudah empat hari mati dan sudah berbau. Masalahku sungguh sangat berat, sakitku tidak sembuh-sembuh, keluargaku tidak harmonis, pasanganku atau anakku telah menyakiti hatiku, dan keuanganku bermasalah. Tetapi lihat apa yang Yesus katakan, saudaramu akan bangkit. Berarti Tuhan mau melakukan hal yang lebih lagi, memberikan dan melakukan hal-hal di atas pemikiran kita.

Mari kita datang kepada Tuhan sang pemberi harapan. Ingatlah saat itu ada Roh Kudus dalam diri kita yang selalu setia mendampingi kita. Ia akan menguatkan kita melewati setiap masalah dan menberi harapan bagi kita, sehingga kita dapat menunggu waktunya Tuhan. Bagi Tuhan tak ada yang mustahi, tak ada yang tak mungkin. Jangan ragu, tetap setia menanti pertolongan Tuhan yang waktunya pasti yang terbaik. (Lusia Suryati)


DOA: 'Tuhanku, Engkaulah sumber kebangkitan dan hidup. Biarlah hati kami selalu terarah pada-Mu. Bukalah mata hatiku agar tetap memandang wajah-Mu dalam setiap pergumulan hidup kami. Kuatkanlah iman dan harapanku akan janji-Mu, bahwa di dalam­ Mu aku se/alu hidup. Amin."

JANJI: "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!" - Mazmur 34:9

PUJIAN: Santo Simplisius, Faustinus dan Santa Beatriks, Martir Ketiga bersaudara ini adalah warga kota  Roma yang   telah menganut  agama      Kristen. Mereka    dibunuh  karena   imannya sekitar tahun 303-304. Menurut cerita, Simplisius dan Faustinus dianiaya  dan  dipancung  kepalanya karena  tidak mau meninggalkan imannya kepada Kristus. Mayat keduanya dibuang ke dalam  sungai Tiber. Beatriks,  saudari   mereka,  berusaha menemukan kembali jenazah mereka agar dapat dikuburkannya di pekuburan Generosa di jalan ke Porto. Tujuh bulan kemudian, Beatriks    sendiri    ditangkap     dan    dipenjarakan. Kemudian ia dihukum mati di penjara pada tanggal 11 Mei. Jenazahnya dikuburkan oleh orang-orang Kristen lain.


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MINYAK, SUMBER DAYA HIDUP

Friday, 30 Aug 2024

PLIN PLAN

Thursday, 29 Aug 2024

HAI ANAK MUDA, ... BANGKITLAH!

Tuesday, 27 Aug 2024

MENUTUP PINTU

Monday, 26 Aug 2024

TETAP PERCAYA

Sunday, 25 Aug 2024

MEMBUKA DIRI

Saturday, 24 Aug 2024

KASIH YANG SEMPURNA

Friday, 23 Aug 2024

MARI KE PESTA

Thursday, 22 Aug 2024

GEMBALA YANG BAIK

Wednesday, 21 Aug 2024

TERIKAT KEKAYAAN DUNIAWI

Tuesday, 20 Aug 2024