IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Selasa, 2 Juli 2024

Amsal 3:1-8; 4:11-12

Mazmur 5:5-6.7.8

Matius 8:23-27

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” --- Amsal 3:5

MEMAHAMI SATU per satu peristiwa kehidupan dan mengimaninya sebagai kehendak Allah supaya manusia lebih dekat kepada-Nya tidak selamanya dapat disikapi secara positif. Jawaban dari suatu doa dan permohonan kadangkala tidak sesuai harapan. Di saat seperti itu, sebagian dari kita tetap menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, tetapi ada juga yang pergi menjauh, menyangkal dan menyalahkan Allah.

Mendengarkan suara hati yang adalah suara Allah sendiri memerlukan suatu kepekaan. Allah tidak pernah meninggalkan manusia, Dia mengutus Roh Kudus yang akan selalu menolong. Di saat manusia terpuruk, hancur dan hina, Allah tetap ada bersama kita. Rasa percaya sepenuhnya kepada Allah bahwa segala rencana-Nya adalah yang terbaik merupakan perwujudan iman kita. Semakin penuh rasa percaya itu, kita akan semakin dekat dengan-Nya dan mencintai-Nya lebih dari segala sesuatu. (Francisca Dyah)

DOA: “Bapa yang Maha Pengasih, kuatkanlah hati kami saat menghadapi persoalan-persoalan yang muncul dalam hidup kami. Buatlah hati kami peka terhadap bisikan Roh Kudus-Mu dan tumbuhkanlah iman kami melalui rasa percaya yang penuh terhadap segala rencana-Mu, Amin.”

JANJI: “Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.” - Mazmur 5:8

PUJIAN: Santo Bernardinus Realino lahir di Carpi, Modena Italia pada tanggal 1 Desember 1530.  Setelah Kloside, istrinya meninggal dunia dan ia berkenalan dengan Serikat Yesus di Napoli. Istrinya menampakkan diri tiga kali dan berpesan supaya ia meninggalkan karier duniawinya. Pesan ini dikuatkan oleh penampakan Bunda Maria. Permohonannya masuk Serikat Yesus diterima dan setelah mengikuti suatu pendidikan khusus, Bernardinus ditabhiskan menjadi imam. Hingga akhir hidupnya, Bernardinus menetap di Lecce. Ia seorang pewarta iman yang tangguh, pengkhotbah ulung, pembimbing rohani dan bapa pengakuan yang disenangi umat. Ia sangat saleh dan mukzijat-mukzijat penyembuhan pun dilakukannya. Setelah 42 tahun berkarya, Bernardinus Realino meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 1616.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)