Renungan Harian - Tuesday, 25 June 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN


Selasa, 25 Juni 2024

2 Raja-Raja 19:9b-11.14-21.31-35a.36

Mazmur 48:2-3a.3b-4.10-11

Matius 7:6.12-14


"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepadakebinasaan, dan banyak orang yang  masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."  --- Matius 7:13-14


KEBINASAAN DAN KEHIDUPAN. Yesus mengatakan jalan mudah menuju kepada kebinasaan dan jalan sulit menuju kepada kehidupan. Inilah cara-Nya yang seringkali bertentangan dengan cara yang diambil oleh kebanyakan orang. IA mengisyaratkan bahwa jalan hidup yang telah ditunjukkan kepada murid-murid-Nya adalah jalan yang sulit dan penuh tantangan. Masuk melalui gerbang sempit membutuhkan ketekunan, perjuangan, perhatian dan usaha yang khusus agar dapat sampai kepada tujuan hidup yang sesungguhnya.

Dalam hidup kita sehari-hari banyak hal yang perlu kita perjuangkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita harapkan. Hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa bukan hanya urusan duniawi saja yang perlu diperjuangkan, tetapi relasi kitapun dengan Yesus perlu diperjuangkan dan diusahakan supaya itu sungguh-sungguh IA menyertai kita berjalan menuju kepada kehidupan dimana IA berada kitapun berada. Oleh karena itu, diperlukan keputusan secara sadar dari kita. Jalan Tuhan, dengan segala isinya, adalah jalan yang perlu dipilih. Pilihan itu selalu merupakan tanggapan terhadap suatu panggilan, panggilan Tuhan, namun tetap merupakan pilihan manusia. Kita mungkin telah dibaptis ke dalam jalan Tuhan ini ketika kita masih bayi, tetapi ketika kita menjalani hidup, kita harus memilih jalan ini bagi diri kita sendiri. Setiap hari kita harus memilih untuk melewati gerbang yang sempit, untuk mengambil jalan Tuhan. Meski gerbangnya sempit dan jalannya sulit, Yesus meyakinkan kita di baris terakhir bacaan Injil bahwa jalan-Nya adalah jalan yang menuju pada kehidupan.

Semoga melalui renungan ini, kita semakin mengusahakan dan memperjuangkan  yang terbaik segala urusan yang berkaitan dengan tujuan hidup sejati yaitu hidup bersama dengan Allah. (Ricky)

 

DOA: ”Allah Bapa yang baik, kami mohon rahmat-Mu agar memampukan kami melewati jalan kehidupan yang kami pilih untuk dapat tinggal bersama-Mu pada saatnya nanti. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin.”

JANJI:  ”Kami mengingat, ya Allah, kasih setia-Mu di dalam bait-Mu. Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.” - Mazmur 48:10-11

PUJIANWILLIAM dilahirkan tahun 1085  di Vercelli, Italia. Kedua orangtuanya meninggal dunia ketika ia masih bayi. Ketika dewasa, William menjadi seorang pertapa. Ia mengadakan suatu mukjizat: mencelikkan mata seorang buta. Ia tetap ingin menjadi seorang pertapa agar dapat memusatkan diri pada Tuhan. Sebab itu, ia pergi untuk tinggal seorang diri di sebuah gunung. Tetapi, bahkan di sana ia tak dapat tinggal sendirian. Banyak orang berkumpul sekelilingnya dan mereka mendirikan sebuah biara yang dipersembahkan kepada Santa Perawan Maria. Karena biara William ini, orang memberikan nama baru kepada gunung itu; mereka menyebutnya Gunung Perawan (Monte Vergine) sampai hari ini.
Tak lama kemudian, sebagian biarawan mulai mengeluh akan cara hidup yang terlalu keras. Mereka menghendaki makanan yang lebih baik dan jadwal harian yang lebih longgar. William tak hendak melonggarkan peraturan bagi dirinya sendiri. Ia memilih seorang pemimpin baru bagi para biarawan. Kemudian, ia dan lima orang pengikut yang setia pergi untuk mendirikan sebuah biara lain, yang seketat sebagaimana awalnya. Salah seorang rekannya adalah St Yohanes dari Mantua. Keduanya, William dan Yohanes dari Mantua, berjiwa pemimpin. Setelah beberapa waktu, mereka menyadari bahwa akan lebih baik bila mereka memisahkan diri, masing-masing mendirikan sebuah biara. Yohanes pergi ke timur dan William ke barat. Keduanya berkarya dengan amat baik, sehingga keduannya dinyatakab sebagai santo! St William wafat pada tanggal 25 Juni 1142.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN

Tuesday, 25 Jun 2024

RAHMAT TUHAN MEMBAWA SUKACITA

Monday, 24 Jun 2024

MENGAPA KAMU TIDAK PERCAYA ?

Sunday, 23 Jun 2024

BERPIKIR SECARA POSITIF

Saturday, 22 Jun 2024

HARTA SURGAWI

Friday, 21 Jun 2024

HATI YANG BERDOA MENYENANGKAN TUHAN

Thursday, 20 Jun 2024

JANGAN MUNAFIK

Wednesday, 19 Jun 2024