Renungan Harian - Sunday, 17 March 2019

KASIH DAN OLAH-MATI DIRI TIAP HARI


Minggu, 17 Maret 2019

Minggu II Pra-Paskah

Kejadian  15:5-12, 17-18

Mazmur 27:1, 7-9, 13-14

Filipi  3:17—4:1

Lukas 9:28-36

 

“(Sayang), banyak orang yang hidup sebagai seteru Salib Kristus.”   —Filipi 3:18

 

YESUS MENYURUH  kita memanggul salib hidup kita setiap hari (Luk 9:23). Dan kita kenal salib buatan kerajaan Romawi itu bertujuan  menyiksa  orang sampai mati. Sedang salib hidup sehari-hari bagi kita adalah bertujuan untuk mati diri atau olah rohani mematikan ‘ego’ (si-aku) pribadi. Dan itulah ujud puncak hidup kasih. Itu juga adalah  ungkapan teragung dari kebebasan kita.

Tetapi salib hidup sehari-hari dan olah rohani mematikan ‘ego’ menuntut begitu tinggi daya cinta sehingga kita tak dapat memilih hidup tanpa cinta-diri.Maka kita akan dilumpuhkan oleh rasa cinta diri serta rasa takut.  Hanya dengan sikap patuh kita kepada Tuhan, kita akan dapat dibebaskan sehingga dapat memilih Jalan Salib dari hidup keseharian kita, yakni Jalan Kasih.

Yesus membawa kita ke peristiwa Transfigurasi  (berubah wajah) di gunung, di mana selubung  dibuka – selubung yang menutupi Kristus sebenarnya (Kol 3:3) – yakni Kristus Iman, sehingga kita dapat menyaksikan Kristus yang mulia yang berubah wajah. Ini terjadi lewat Sakramen-sakramen, Kitab Suci, ketemu orang-orang miskin, penyembuhan , mukjizat, hidup berumah tangga, kelahiran, berkat serta pengalaman-pengalaman rohani. Saat kita melihat Kristus yang telah berubah wajah, kita dituntun untuk menyambut dan menerima Pentakosta baru. Dan Roh Kudus-lah yang mewartakan Yesus itu Tuhan (1 Kor 12:3). Mengetahui dan mengenal Yesus tidak hanya dalam pikiran tetapi juga dalam hati, bahwa Yesus itu Tuhan, kita lalu cenderung mendengarkan sabda-sabda Yesus (Luk 9:35) – meski hidup kita ini penuh dengan hidup salib sehari-hari dan olah rohani mematikan ‘ego’ kita.

Dengan tunduk patuh pada Tuhan Yesus yang berubah wajah itu, kita lalu  dapat bebas mencintai-Nya sebagaimana Dia mencintai kita – meski Dia mencintai sampai mati dan mati disalib.

 

Doa: Ya Bapa, lewat kepatuhan akan kebenaran, murnikanlah diriku agar memperoleh cinta kasih yang sejati.

Janji: ”Saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacitaku, mahkotaku, berdirilah juga  dengan  teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih” --- Filipi 4: 1

Pujian: Dengan tidak mengikuti keinginan dan dorongan hati (meski tidak dosa) Tanti melakukan olah rohani mematikan sang ‘ego’  yang begitu kuat sehingga dia merasakan kebebasan bertindak baik.

Penanggung Jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

ROTI HIDUP

Sunday, 04 Aug 2024

YOHANES PEMBAPTIS DIBUNUH

Saturday, 03 Aug 2024

PERCAYA TANPA MEMANDANG STATUS

Friday, 02 Aug 2024

ORANG JAHAT DAN ORANG BENAR

Thursday, 01 Aug 2024

AD MAIOREM DEi GLORIAM

Wednesday, 31 Jul 2024

IMAN DAN HARAPAN

Monday, 29 Jul 2024

KUASA TUHAN

Sunday, 28 Jul 2024

LALANG DI  ANTARA GANDUM

Saturday, 27 Jul 2024

MELIHAT DAN MENDENGAR

Friday, 26 Jul 2024

MELAYANI

Thursday, 25 Jul 2024

BENIH DI TANAH YANG BAIK

Wednesday, 24 Jul 2024