Renungan Harian - Friday, 23 August 2024

KASIH YANG SEMPURNA


Jumat, 23 Agustus 2024

Yehezkiel 37: 1-14

Mazmur 107:2-3.4-5.6-7.8-9

Matius 22: 34-40


"Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ... " --- Yehezkiel 37:13a


DARI BACAAN INJIL hari ini, Yesus menjawab pertanyaaan orang Farisi tentang hukum yang terutama dalam hukum Taurat dengan sangat bijaksana namun tersirat makna yang sangat dalam. Dengan mengatakan untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akaI budi, dengan kata lain dengan keseluruhan kita sebagai manusia. Juga mengatakan itu sebagai hukum yang terutama dan pertama.

Kata terutama dalam kamus : Bahasa Indonesia berart: 1.Paling utama (penting,perlu) 2.Pokok;pertama sekali 3.Lebih-lebih;teristimewa. Sedangkan kata pertama berarti 1.Mula-mula, paling awal 2.Terutama, terpenting 3. Terlebih dahulu. Dengan kata lain, Yesus mengatakan bahwa Mengasihi Tuhan adalah yang terpenting dan tidak ada yang bisa mendahului. Dan mengasihi bukan hanya dengan pikiran ataupun perasaan namun dengan seluruh keberadaan kita sebagai manusia, sebagai individu. Dan yang kedua Yesus mengatakan 'Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Mengapa dikatakan seperti dirimu sendiri? Karena siapapun kita dan bagaimanapun diri kita, kita akan menyayangi diri sendiri. Kita bekerja keras untuk memberikan diri kita yang terbaik. Kita merawat tubuh kita agar sehat dan menarik dan cantik dan seterusnya. Meskipun ada, namun secara umum, kita semua akan memperlakukan diri kita dengan baik. Jadi memang benar yang Yesus katakan dimana pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Tanpa mengasihi sesama yang bisa kita lihat mustahil kita bisa mengasihi Tuhan yang tidak bisa kita lihat. Dan dengan mengasihi kita tidak akan berbuat jahat ataupun merencanakan yang tidak baik.

Jadi semua tercakup di dalam kedua hukum yang Yesus katakan tersebut. Tanpa kasih dan mengasihi, kita tidak akan perduli akan orang lain. Kita hanya akan berbuat baik jika kita mendapat imbalan atau mendapatkan keuntungan dari perbuatan tersebut. Namun dengan kasih kita mampu memberikan bantuan dan menolong sesama walaupun tanpa keuntungan bahkan mungkin berkorban. Dengan kasih akan menjadikan yang mustahil untuk terwujud.

Dari bacaan pertama, kitab Yehezkiel, dimana Tuhan memberikan kuasa padanya untuk bernubuat dan membangkitkan kaum Israel yang sudah menjadi tulang-tulang yang kering. Sungguh keajaiban yang luar biasa yang Tuhan lakukan melalui nabi Yehezkiel. Saat aku membaca kisah tersebut, aku bertanya di dalam hatiku. Mengapa Tuhan melakukan itu? Bukankah lebih mudah kalau Tuhan menciptakan yang baru? Mengapa harus dengan susah membangkitkan kembali, dimana umat Israel juga senantiasa tegar tengkuk dan menolak Tuhan. Namun kasih Tuhan adalah sempurna. Meskipun kita terus menerus berdosa, tetap berulang berbuat kesalahan dan dosa yang sama, namun Tuhan, Sang Bapa, tetap mengasihi kita. Seperti dikatakan di 2 Timotius 2: 13 ' jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya'. Seperti juga dikatakan di Mazmur 37:28 'sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak akan meninggalkan orang-orang yang di kasihi-Nya'. Israel adalah bangsa terpilih yang Tuhan kasihi. Dengan membangkitkan kembali tulang-tulang kering segenap bangsa Israel, Tuhan memenuhi janji-Nya bahwa Ia tetap setia, walaupun kita tidak setia pada­ Nya, bahwa Ia tidak akan meninggalkan anak-anak yang dikasihi-Nya. Melalui nabi Yehezkiel, Tuhan menunjukkan betapa besar kasih-Nya kepada umat Israel, yang juga menjadi lambang kita yang percaya pada-Nya. Ia membangkitkan kembali dan bukan menciptakan yang baru, untuk memperlihatkan pada kita bahwa tiada yang mustahil untuk dilakukan oleh­ Nya bagi anak-anak yang dikasihi Sang Bapa, Tuhan yang maha pengasih.

Siapakah kita ini, yang hanyalah debu namun Sang Pencipta meninggikan kita, memuliakan kita dan menjadikan kita anak-Nya? Dan mengasihi kita tanpa batas? Kasih-Nya sempurna bagi kita yang percaya pada-Nya. Mari kita seperti pemazmur mengatakan : 'Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya' - Mazmur 107:1. Dan Tuhan tidak akan membiarkan kita tanpa janji dan harapan, seperti dikatakan juga di Mazmur 107:8 'Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.' Karena janji itu maka biarpun kita yang hanyalah debu, kita yang berdosa ini, tidak Tuhan lupakan walaupun kita telah menjadi tulang-tulang kering yang berserakan. Bukan karena kita yang hebat namun karena Tuhan, Bapa kita memberikan kita kasih yang sempurna. (Beatrix)


DOA: "Siapakah aku ini, ya Bapa, yang begitu Engkau kasihi tanpa batas tanpa akhir. Aku sungguh bersyukur memiliki Allah seperti-Mu, Bapa. Terima kasih Yesus, yang senantiasa membimbing daku. Yang menuntun aku di sepanjang jalan kehidupanku. Allah Roh Kudus, terima kasih. Tanpa terang dan karunia-Mu, aku takkan mampu menjadi aku yang mampu terus berjalan di jalan yang harus kulalui, Amin."

JANJI: "sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan." Mazmur 107:9

PUJIAN  Santa Rosa dari Lima, yang memberikan kasih yang luar biasa bagi sesamanya. Santa Rosa, memiliki kepribadian yang saleh, dedikasinya kepasa Tuhan dengan menjaga kesucian dan berusaha terus untuk hidup layak bagi Tuhan sungguh sesuai dengan bacaan pada hari ini. Rosa lahir dengan nama Isabel Flores de Olivia, pada masa pemerintahan Spanyol, di kota yang sekarang menjadi ibukota Peru, Lima. Dia lahir dari campuran ayahnya yang keturunan Spanyol asli dan ibunya yang berdarah campuran Spanyol dan pribumi.

Pada saat itu, ia tumbuh menjadi seorang wanita yang sangat cantik, sehingga banyak yang ingin menikahinya. Tetapi ia yang telah tumbuh kuat dalam dedikasinya kepada Tuhan dan dalam tekadnya untuk membaktikan dirinya sebagai perawan suci, ia menolak semua kelamaran tersebut. Ia menjalani kehidupan yang sangat berdedikasi dan suci, menghabiskan waktunya untuk berdoa dan merawat mereka yang kurang beruntung. Iia menolak para pelamarnya dengan memotong rambutnya sendiri dan mengoleskan merica ke wajahnya yang cantik. Dan ia juga terkenal karena mengenakan mahkota perak berat yang dibuat dalam bentuk Mahkota Duri yang dikenakan Kristus selama sengsara dan penyaliban-Nya. Ia menderita secara fisik karena duri-duri itu, tetapi hal itu terus mengingatkan dirinya agar menyingkirkan gangguan fisik dan godaan hidup, dan menjaga jalan suci yang telah dia tekuni. Kesalehan dan dedikasinya kepada Tuhan, kerendahan hati dan upayanya dalam melawan godaan dunia, ditambah dengan semua telah didengarnya dari bacaan kitab suci setiap hari dapat menjadi inspirasi. St Rosa dari Lima dikenang dengan baik karena cintanya yang besar kepada Tuhan dan untuk kehidupan dan kebajikannya yang patut kita teladani.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MINYAK, SUMBER DAYA HIDUP

Friday, 30 Aug 2024

PLIN PLAN

Thursday, 29 Aug 2024

HAI ANAK MUDA, ... BANGKITLAH!

Tuesday, 27 Aug 2024

MENUTUP PINTU

Monday, 26 Aug 2024

TETAP PERCAYA

Sunday, 25 Aug 2024

MEMBUKA DIRI

Saturday, 24 Aug 2024

KASIH YANG SEMPURNA

Friday, 23 Aug 2024

MARI KE PESTA

Thursday, 22 Aug 2024

GEMBALA YANG BAIK

Wednesday, 21 Aug 2024

TERIKAT KEKAYAAN DUNIAWI

Tuesday, 20 Aug 2024