Renungan Harian - Friday, 23 August 2019

KESEPULUH PERINTAH ALLAH


Jumat, 23 Agustus 2019

Rut 1:1,3-6,14-16, 22

Mzm 146:5–10

Matius 22:34-40

 

Guru, Hukum manakah yang terutama dalam Hukum Taurat?” --- Matius 22:36

 

KESEPULUH PERINTAH ALLAH, bagi orang Israel adalah cara hidup mereka yang harus mereka hayati. Karena banyaknya Hukum dan peraturan serta tata cara adat istiadat dalam Agama Yahudi, membuat mereka bingung. Oleh karena itu wajar kalau lalu ada seorang Ahli Taurat menanyakan hal itu kepada Yesus.

Bukan saja Matius yang merekam, juga Markus dan Lukas, meski versi berbeda-beda. Dalam Lukas menjadi awal masalah “Siapa sesama kita”, dan menelorkan perumpamaan dalam bentuk kisah yang masyur dan menarik, yakni ‘Orang Samaria yang baik hati.’

Taurat sebenarnya sudah berarti Hukum. Tetapi yang memuat Hukum dan peraturan-peraturan hidup, baik hidup beragama maupun hidup sosial dalam masyarakat tertuang dalam Kitab Taurat. Maka sekali lagi, tepatlah kalau ditanyakan ‘mana yang terutama?’

Berhubung ‘Kesepuluh Perintah’ itu langsung disabdakan oleh Allah sendiri, maka itu menjadi ‘yang terutama’ dalam Taurat, lainnya yang berupa peraturan-peraturan disampaikan lewat kata-kata nabi Musa.

Bagaimana ‘Kesepuluh Perintah’ itu bagi kita? Apa sekedar merupakan mata pelajaran agama yang harus kita hafalkan. Atau sudah seperti bagi orang Israel, sebagai pedoman hidup yang harus kita hayati sehari-hari? Kesepuluh Firman itu adalah ‘anugerah Allah’ kepada Umat-Nya. Yang menjadi dasar pokok ialah ’sabda Allah sendiri’, yang berbunyi, “Akulah Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan” (Kel 20:2), baru kemudian ‘firman-firman-Nya yang menyusul’. Artinya ialah pertama-tama, Tuhan Allah-lah yang dengan murah hati menyelamatkan Umat-Nya, lalu Tuhan memanggil mereka untuk patuh mentaati karena rasa syukur mereka kepada Tuhan. Tiap-tiap Firman itu nantinya terungkap dalam kode etik, tatanan moral dan peraturan-peraturan.

Ini tidak hanya bagi orang Israel tetapi bagi kita umat kristiani, berkat keselamatan yang kita terima lewat Baptis kita serta sakramen-sakramen lainnya. Bagi  umat katolik, kita bisa menemukan penjabaran Sepuluh Firman Allah itu dalam Kitab “Katekismus Gereja Katolik”, (KGK 2052 – 2557). Pernahkah kita membacanya? Atau dalam bentuk uraian yang modern dan menarik Kesepuluh Firman itu juga dalam “Katekismus Populer” – Youcat Indonesia - (KP. 199-261). Tetapi pertanyaannya, apakah kita tertarik untuk mengenal dan memahaminya di zaman digital ini?

Kiranya kita perlu menyegarkan kembali pemahaman tentang Sepuluh Firman Allah ini, supaya kita juga dapat menjelaskan kepada anak-anak kita, lebih-lebih teman-teman non-kristiani yang menanyakan tata peraturan kewajiban-kewajiban kita dalam menghayati ajaran agama kita!

 

Doa: Ya Bapa, semoga aku selalu berusaha membalas kasih-Mu yang begitu besar ini.

Janji: (Kata Rut kepada Naomi mertuanya), “Ke mana engkau pergi ke situlah juga aku pergi, di mana engkau bermalam,di situlah juga aku bermalam, bangsamulah bangsaku, Allahmu-lah Allahku” --- Rut 1:16

Pujian: Dalam Kitab Rut, dikisahkan Rut akan nikah dengan Boas, dan melahirkan Obed, yang akan menjadi orangtua Isai. Dan dari Isai-lah lahir Daud, sang raja.

Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MEMATUHI PERATURAN

Saturday, 06 Jul 2024

JALAN HIDUP DAN AKHIR HIDUPMU

Friday, 05 Jul 2024

SUDUT PANDANG

Thursday, 04 Jul 2024

MENJADI PERCAYA

Wednesday, 03 Jul 2024

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN

Tuesday, 25 Jun 2024