Renungan Harian - Thursday, 19 October 2023

KONSEKUENSI MENOLAK KEBENARAN


Kamis, 19 Oktober 2023

Roma 3:21-30

Mazmur 130:1-2,3-4b,4c-6

Lukas 11:47-54


“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan, kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.” --- Lukas 11:52


ORANG FARISI dan ahli-ahli Taurat selalu menganggap diri lebih hebat dan yang paling benar dari orang lain. Hidup mereka di penuhi berbagai peraturan-peraturan yang tertulis maupun yang lisan. Dan mereka tidak menyadari akan kesalahan dan keberdosaan mereka.

Meskipun demikan hidup mereka, mereka tidak berdaya ketika berhadapan dengan Tuhan Yesus. Hal itu sebenarnya bukan karena mereka kurang pandai, akan tetapi Yesus menyatakan kebenaran yang sesungguhnya dihadapan mereka dan mengkritik keras aturan yang mereka anggap paling benar itu. Mereka melakukan segala sesuatu hanya bersifat lahiriah saja bukan dari kesucian hati.

Yesus mau mengajarkan kepada mereka bahwa kesucian hati jauh lebih utama dari pada hal-hal yang bersifat lahiriah saja. Namun kekerasan hati mereka, mereka tidak mau menerima kebenaran itu. Dan mereka juga menghalangi orang lain untuk menerima kebenaran itu. Maka Yesus dengan tegas mengutuk mereka dengan mengatakan “Celakalah” (ay.52) dan di mata Yesus mereka itu sama saja dengan apa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka yang terdahulu. (ay.47.48)

Terkadang hidup kita pun seperti orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, merasa diri paling benar dari yang lain, parahnya lagi terkadang kita tidak mau dinasehati dan malah menyalahkan orang lain. Melalui renungan injil hari ini, mengajarkan kita untuk terus belajar kasih, kerahiman, kerendahan hati dan kebesaran budi untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya. (Pieter K.).

 

 

DOA: ”Tuhan Yesus, mampukan aku untuk selalu rendah hati dan berjalan dalam kebenaran-Mu, Amin.”

JANJI”Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.” Mazmur 130:4

PUJIAN: St. Paulus dari Salib adalah seorang paderi militer, pendiri Ordo Pasionis dan seorang santo yang diakui oleh Gereja Katolik. Nama aslinya adalah Paolo Danei, lahir tanggal 3 januari 1694 di Ovada, Italia dari keluarga pedagang tekstil, dan meninggal di Roma tanggal 8 Oktober 1775. Semasa kecil Paolo di didik oleh ibunya segala hal tentang kristus yang di salib. Kelak ajaran sang ibu tersebut menginspirasikannya untuk memakai nama salib suci sebagai nama imamatnya. Pada tanggal 4 juli 1741 Paulus dari Salib mendapatkan restu dari Tahta Suci Roma atas Ordo Pasionis yang telah diperjuangkan selama 21 tahun dengan lambang Salib Putih dan lambang sengsara Yesus Kristus. Bertepatan dengan hari itu, Paul Salib Suci dengan kotbahnya mampu mempertobatkan 10.000 tentara Italia, Prancis dan Jerman Vlaanderen. Ordo Pasionis berkarya juga di Indonesia, yaitu di daerah Keuskupan Ketapang, Kalimantan Barat.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

SEORANG HAMBA

Sunday, 07 Jul 2024

MEMATUHI PERATURAN

Saturday, 06 Jul 2024

JALAN HIDUP DAN AKHIR HIDUPMU

Friday, 05 Jul 2024

SUDUT PANDANG

Thursday, 04 Jul 2024

MENJADI PERCAYA

Wednesday, 03 Jul 2024

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024