MARI BERJAGA-JAGA SECARA LAHIRIAH DAN BATINIAH!

RABU, 24 Oktober 2018

St. Antonius Maria Claret, Usk

Efesus 3:2-12

MT Yesaya 12:2-6

Lukas 12:39-48

“Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang.” --- Lukas 12:43

AHLI SARAF dalam studinya menemukan saraf-saraf otak yang sering dipakai, semakin hari semakin kuat. Dan sebaliknya beberapa cabang saraf otak yang jarang sekali digunakan menjadi semakin lemah, dan bisa hilang tak berfungsi. Bila kita sering memikirkan suatu topik, semakin ‘brain-power’ kita tercurah pada topik itu. Hal ini membantu kita memaknai bacaan Injil hari ini, yakni agar kita selalu berjaga-jaga akan kedatangan-Nya kembali Yesus.

Berjaga-jaga berarti kita melatih diri kita untuk selalu sadar akan apa yang ada di sekitar kita dan membiarkan kesadaran ini mempengaruhi cara kita bertindak. Salah satu ujud sikap kita berjaga-jaga ialah kita memperhatikan pikiran kita dan apa yang ada di seputar kita. Dari studi ahli saraf itu menyatakan semakin sering pikiran kita terfokus pada kedatangan Yesus, menjadikan kita semakin peka guna mempersiapkan diri menyambut Hari Agung itu.

Kita bisa melatih diri kita guna berjaga baik secara batin maupun secara lahiriah. Berjaga-jaga secara batin artinya selalu ingat akan sabda-sabda Tuhan atau kita membayangkan pribadi Yesus ataupun mevisualisasi rumah kita di surga. Semakin banyak kita membaca, membayangkan dan ber-refleksi pada pikiran-pikiran yang positif ini, semakin banyak pikiran kita yang negatif terhapus olehnya.

Sedang berjaga-jaga secara lahiriah ialah mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan berfokus pada pelayanan kita pada Tuhan dan sesama kita. Ini juga mencakup bagaimana kita memperlakukan satu sama lain sesama kita, cara kita menunjukkan perhatian dan kasih kita kepada anggota keluarga kita. Juga cara bagaimana kita memprioritaskan waktu untuk Tuhan.

Coba kita memeriksa diri kita bagaimana kita memanfaatkan dua pendekatan tadi dalam hal berjaga-jaga akan kedatangan Yesus. Itu kita periksa diri kita di akhir hari. Kita isi pikiran kita dengan gagasan kedatangan Yesus itu yang kita tanggapi dengan kasih dan pelayanan.

Doa: Tuhan, bantulah kami menjaga pikiran dan tindakan kami agar tetap terfokus pada-Mu sampai Engkau datang dengan penuh kemuliaan.

Janji: “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut. Dan kepada siapa banyak dipercayakan, daripadanya akan lebih banyak lagi dituntut” --- Lukas 12:38

Pujian: Dalam Latihan Rohani Santo Ignatius, renungan akan kedatangan kembali Yesus ini dipakai untuk latihan membuat keputusan pilihan panggilan jalan hidup dari pribadi peserta retret.

Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ