Renungan Harian - Thursday, 26 October 2023

MEMISAHKAN DIRI DARI DUNIA


Kamis, 26 Oktober 2023

Roma 6:19-23

Mazmur 1:1-2.3.4.6

Lukas 12:49-53



“Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.” --- Roma 6:19


FIRMAN TUHAN dalam perikop “Dua Macam Perhambaan” yang terambil dari surat Roma 6:19-23 memberi kita didikan, ajaran dan nasihat yang sangat elok bagi kita yaitu bahwa: Kita sudah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Jika kita adalah hamba kebenaran tentu kita tidak lagi menoleh ke belakang dan tidak mengingini keindahan dunia ini. Hendaknya kita menyerahkan seluruh anggota tubuh ini kepada Tuhan bagi kemuliaan-Nya dan jangan mengikat diri dengan dunia ini, karena apa yang di dalamnya adalah bersifat sementara. Dunia menawarkan banyak keindahan-keindahan bagi kita sehingga kita lupa siapa jati diri kita ini. Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kesibukan dan tuntutan, seringkali kita terjebak dalam alur rutinitas dan stres yang membuat kita kehilangan koneksi dengan Tuhan. Ketika kita sibuk mengejar karir, memenuhi tanggung jawab, dan lain sebagainya, seringkali kita melupakan pentingnya menjaga hubungan spiritual dengan Tuhan. Padahal koneksi dengan Tuhan adalah sumber segalanya, tanpa Tuhan kita bukan lah siapa-siapa jadi jangan sombong! Dengan merasa sibuk dalam hal lain tetapi tidak pernah sibuk dengan Tuhan. 

Banyak kesempatan yang seharusnya kita gunakan dalam hidup ini, dengan kesibukan-kesibukan yang padat seharusnya kita dapat meluangkan waktu untuk berjumpa dengan Tuhan melalui Doa pribadi. Jangan sampai kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup ini berlalu begitu saja, olehnya kita harus memetakan jalan hidup ini dengan hal-hal yang berarti bagi kehidupan untuk kemuliaan Bapa. Dengan menjadikan Tuhan satu-satunya kebahagian dalam hidup kita itu sudah cukup dan tidak ada kepentingan yang lain. Sehingga kita dapat menyatakan bahwa hanya Engkau lah yang kubutuhkan Tuhan tidak ada yang lain selain Engkau, itu sangat indah dan berarti dalam hidup ini. Karena-Nya kita harus memisahkan diri dari dunia ini, dan tidak terikat dengan kesenangan-kesenangan dalam dunia ini. Seperti tontonan-tontonan dan film-film seri yang tidak berarti kita tinggalkan jangan mengikat diri dengannya. Kalau seandainya ada teman atau siapa saja yang membawa kita kejalan hidup yang salah hendaknya kita yang tahu tentang kebenaran dan berani mengatakan “tidak” dan jangan kita terbawa oleh arus dunia yang semakin jahat ini. Kita harus memilih jalan yang benar dan memisahkan diri dari yang jahat sebab jalan orang fasik itu menuju kebinasaan (Mazmur 1:6 Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan). 

Karena itu kita harus memisahkan diri dari dunia dan mengikat hati kita kedalam kerajaan surga. Yang dimana didalamnya terdapat hidup yang kekal dan tidak ada kejahatan lagi. Kalau seseorang masih terikat dengan dunia ia tidak layak bagi kerajaan surga sebab terang tidak bisa menyatu dengan gelap, “2 Korintus 6:14”. Hendaknya kita menjadi terang bagi dunia ini dan menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada. Oleh karena itu mulai dari sekarang ayo kita mengubah rutinitas hidup kita kearah yang lebih baik dan berarti dalam hidup ini. Jangan sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat sehingga kita lupa meluangkan waktu untuk berjumpa dengan Tuhan dalam Doa pribadi. Jadikan saat-saat dan momentum yang indah dalam hidup ini kita boleh melakukan segala tanggung jawab baik itu dalam pekerjaan, bisnis, dalam keluarga dan lain sebagainya tetapi kita harus prioritaskan Tuhan yang terutama dalam hidup ini. Sehingga apapun yang kita lakukan dan kerjakan indah dimata Tuhan. (Sr. Anastasia Marlina).

 

 

DOA:  ”Bapa didalam kerajaan Surga, aku mengucap syukur atas berkat dan anugerah-Mu bagiku. Di hari yang baru ini aku bersyukur masih diberi kesempatan yang indah  terus berkarya bagi-Mu. Terima kasih untuk  firman hari ini ya Tuhan. Ajarku untuk merespon kebenaran ini sehingga kebenaran ini mengubah hidupku untuk semakin bertumbuh dalam kasih-Mu. Dalam keberadaanku di tengah dunia yang semakin tidak menentu ini bawaku ya Tuhan untuk selalu tinggal dalam hadirat-Mu yang Kudus. Terima kasih Tuhan kedalam tanganmu kuserahkan seluruh hidupku,  demi kemuliaan nama-mu, Amin.”

JANJI: “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!”  - Lukas 12:49

PUJIAN: St. Stefanus adalah putra tunggal Pangeran Agung Géza dan istrinya, Sarolt, yang berasal dari keluarga "gyula yang terkemuka". Meskipun kedua orang tuanya dibaptis, István adalah anggota pertama keluarganya yang menjadi penganut Kristen yang taat. Ia menikahi Gisela dari Bayern, keturunan dari Wangsa Ottonian. Selain menjalankan tugasnya sebagai diaken, ia juga melakukan berbagai mukjizat dan memberitakan Injil. Pada akhirnya, kegiatan aktif Stefanus tersebut melibatkannya dalam konflik dengan orang-orang dari jemaat. Akhirnya di hukum rajam dan menjadi martir yang di hormati dalam gereja kudus.

 Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

SEORANG HAMBA

Sunday, 07 Jul 2024

MEMATUHI PERATURAN

Saturday, 06 Jul 2024

JALAN HIDUP DAN AKHIR HIDUPMU

Friday, 05 Jul 2024

SUDUT PANDANG

Thursday, 04 Jul 2024

MENJADI PERCAYA

Wednesday, 03 Jul 2024

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024