MENEMUKAN JALAN KEBENARAN

Minggu, 14 Juli 2024

Amsal 7:12-15

Mazmur 85:9ab.10.11-12.13-14

Efesus 1:3-14

Markus 6:7-13

DALAM PERJALANAN hidup ini, kita sering kali diperhadapkan dengan berbagai pilihan dan jalan. Beberapa jalan mungkin tampak menggiurkan dan penuh kenikmatan sementara, namun tidak semua jalan membawa kita kepada kebenaran dan kehidupan sejati. Menemukan jalan kebenaran adalah perjalanan yang membutuhkan waktu yang panjang untuk terus berubah dan bertumbuh didalam Kristus. Ketika kita mencari jalan kebenaran, kita harus bersandar pada firman Tuhan sebagai pedoman utama dalam hidup kita. Dunia ini penuh dengan distraksi dan godaan yang tentu itu bisa saja menyesatkan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mencari hadirat Tuhan dalam setiap langkah yang kita ambil.

Ketika kita menghadapi pilihan-pilihan hidup, penting untuk bertanya pada diri sendiri, "Apakah jalan ini membawa saya lebih dekat kepada Tuhan?" Jika jawabannya tidak, maka mungkin kita perlu mempertimbangkan kembali pilihan kita. Jalan kebenaran mungkin tidak selalu mudah atau populer, tetapi itu adalah jalan yang membawa damai sejahtera dan kebahagiaan dalam hidup kita. Dalam Amsal 7, kita diingatkan kembali untuk selalu waspada terhadap godaan dunia yang bisa menjerumuskan kita ke dalam dosa. Oleh karenanya, kita harus tetap berpegang pada kebijaksanaan Tuhan dan menjauh dari jalan-jalan yang dapat menyesatkan kita. Kemudian dalam Mazmur 85, kita juga diberikan pengingat akan kesetiaan Tuhan dan kebenaran-Nya. Ketika kita hidup dalam kebenaran dan taat kepada-Nya, Tuhan akan memberkati kita dengan damai sejahtera dan kemurahan-Nya. Namun, kita juga diingatkan untuk tetap setia kepada perintah-Nya, karena hanya dengan hidup yang saleh kita akan melihat kemuliaan-Nya di dalam hidup kita. Selain itu dalam Injil Markus 6:7-13, juga menyadari kita bahwa dalam perjalanan hidup, kita harus bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan memberi kita kekuatan dan hikmat yang diperlukan untuk menghadapi segala tantangan. Sungguh betapa kita bersyukur atas kebaikan dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita. Dengan itu, mari kita memiliki kesadaran diri bahwa kita ini adalah orang yang istimewa di hadapan Tuhan. Dengan demikian kita mau serius dan berkomitmen kembali untuk hidup dalam kesucian setiap hari dan tidak berbuat salah sekecil apapun itu. 

Dengan perjuangan kita untuk mencapai kesucian, kuasa kegelapan juga punya tawaran dan membisikkan satu kata yang membuat kita tidak serius berurusan dengan Tuhan yaitu dengan lima huruf yaitu “NANTI !” kalau sekarang belum “NANTI” saja inilah yang membuat banyak orang akhirnya menunda, membuat orang tidak 100% untuk serius berurusan dengan Allah. Oleh sebab itu kita bukan hanya berpikir barangkali hari ini hari terakhir kita bukan hanya berpikir demikian. Manusia lama dalam diri kita menjadi pangkalan dan berkata nanti saja. Itulah sebabnya kita harus memiliki waktu dan mengadakan perjumpaan dengan Tuhan lalu benar-benar dan merenungkan seakan-akan kita ada dalam tahta pengadilan Kristus. Pada saat itu saudara akan terkoreksi apa-apa yang masih dalam kehidupan kita yang Tuhan tidak berkenaan. Oleh sebab itu kita harus melatih diri dan memiliki kebiasaan habit yang baik untuk tidak menyentuh hal-hal yang membuat selaput kesucian kita bisa robek. Selamat berjuang saudara ingat bahwa pilihan hidupmu akan menentukan keselamatan-mu! Tuhan Yesus Memberkati. (Sr. Anastasia Marlina. Cp)

DOA: ”Ya Tuhan Yang Maha Bijaksana, kami bersyukur atas pengajaran dan bimbingan-Mu dalam firman-Mu. Bantu kami untuk tetap setia kepada-Mu dalam setiap langkah perjalanan hidup kami. Berilah kami keberanian dan keteguhan iman untuk menghadapi segala godaan dan cobaan dengan hikmat dan kesetiaan kepada-Mu. Kiranya Engkau senantiasa menjadi pemandu dan perlindungan bagi kami di setiap langkah perjalanan kami, demi Kristus Yesus Tuhan dan pengantara kami, Amin.”

JANJI: ”Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.” - Mazmur 85:14

PUJIAN:  Hari ini, Gereja memperingati St. Kamillus de Lellis, seorang hamba Allah yang kudus dan berbakti, yang sebagai seorang imam dikenang karena kepeduliannya yang besar akan perhatian dan belas kasihnya yang besar kepada yang sakit dan yang sekarat, dan untuk semua yang terluka dan dirawat di rumah sakit, berdasarkan pengalamannya sendiri sebelumnya, ketika dia bertempur di militer sebelum bergabung dengan imamat, di mana cedera kaki dan juga pengalaman buruk, sikap dan masalah, termasuk sifatnya yang agresif dan berlebihan akhirnya membawanya untuk mencari Tuhan melalui bantuan seorang biarawan Kapusin yang dengan sabar membantu St. Kamillus de Lellis untuk menemukan jalan menuju Tuhan. Melalui pertobatan itu, orang berdosa ini berubah menjadi hidup baru sebagai seorang imam dan abdi Allah akhirnya merasakan panggilan untuk melayani Tuhan dan umat-Nya dengan cara yang lebih besar. Dia mendirikan ordo yang sekarang juga dikenal sebagai Camillian menurut nama pendirinya, yang anggotanya mengabdikan diri untuk merawat yang sakit dan terluka, membantu dalam perang dan konflik, dan merawat semua orang yang sakit dan terluka. yang tidak mampu mengurus dirinya sendiri. St Kamillus de Lellis sendiri menderita penyakit dan kesulitan sepanjang hidup dan pelayanannya, tetapi dia tidak membiarkan semua hal itu menghalangi atau mematahkan semangatnya untuk terus melakukan pekerjaannya, dalam membantu orang sakit dan menderita, dan semua kepada mereka yang kurang beruntung, tindakan yang mengilhami banyak orang lain untuk bergabung dan membantu perjuangannya, melalui usaha dan karya kesabarannya.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)