MENJADI SAKSI IMAN

Sabtu, 20 Oktober 2018

Efesus 1:15-23

Mazmur 8:2-7

Lukas 12:8-12

“Roh Kudus akan mengajari kamu, apa yang harus kamu katakan.” --- Lukas 12:12

BULAN JUNI 2018 lalu, saya melihat video dalam ‘Youtube’ seorang pemudi India dibakar hidup-hidup karena ia masuk Kristen. Ia berani mengakui dirinya pengikut Kristus meski ia harus membayarnya dengan kematian.

Ini ada kisah lain. Seorang ibu muda, juga di India, diam-diam menerima Yesus setelah ia mendengar ajaran dari seorang pewarta. Ini menentang kehendak sang suami. Setelah beberapa bulan kemudian baru ketahuan oleh suaminya. Ia ditangkap dan diikat kaki dan tangannya oleh sang suami. Sang suami mengatakan dengan nada keras : “Aku mempunyai satu pertanyaan kepadamu : bila kamu menjawab “Ya’, kamu akan kubunuh, dan bila kamu menjawab ‘tidak’ kamu akan bebas.”

Sang istri lalu berdoa mohon kekuatan. Ia mohon terang Roh Kudus. Ia akan katakan ‘ya’ kepada suaminya bila ditanya, ‘apakah dia percaya akan Yesus’, meski itu berarti kematian. Lalu sang suami bertanya kepadanya : “Apakah kamu akan dibaptis lagi?” Sang istri dengan tenang menjawab ‘tidak’! Sang istri bebas. Ia lega!

Ternyata tak lama kemudian sang suami mengikuti jejak istrinya dibaptis dan diterima dalam Gereja Katolik. Keduanya selanjutnya dengan tabah dan berani berbagi iman pada Yesus kepada orang-orang di desanya.

Di tempat kita memang tidak ada pengejaran karena iman, tetapi cukup sukar untuk berbagi iman kepada orang-orang sekitar kita, berdoa rosario di kampung, sebagaimana juga sukar mencari izin mendirikan gereja. Di negeri kita memang ada daerah di mana masih mudah mewartakan Injil, tetapi umumnya cukup sukar. Kita memperkuat di mana banyak umat Katolik, umpama di NTT, agar tetap tabah dan berakar kuat dalam iman mereka akan Kristus. Kita saling mendoakan. Gerakan adanya Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) di Paroki-paroki serta Sekolah Evangelisasi (SEP) di tingkat Keuskupan kita galakkan untuk mencetak pribadi-pribadi pewarta Injil baik pria maupun wanita, yang akan menjadi aktivis dalam gereja baik di Lingkungan, Paroki dan di Keuskupan-keuskupan. Pewarta-pewarta lewat media sosial, dunia digital.

Kita mohon Roh Kudus agar berkenan meneguhkan hati kita. Dan mengobarkan kita untuk berani berkiprah dalam penginjilan dalam zaman ‘now’.

Doa: Ya Roh Kudus bimbinglah saudara-saudari kami dalam tugas pelayanan yang mereka jalankan, demi kemuliaan Nama-Mu!

Janji: “Aku selalu megingat kamu dalam doaku” --- Efesus 1:16

Pujian: Di abad XV terjadi revolusi Guttenberg -- penemuan mesin cetak. Kitab Suci banyak sekali dicetak dalam bahasa baik Latin maupun bahasa negeri masing-masing bangsa. Sekarang terjadi revolusi ‘digital’, pewartaan Injil jauh lebih luas menjangkau ke pelosok-pelosok dan komunitas-komunitas yang tak dapat didatangi oleh kita.

Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ