Renungan Harian - Wednesday, 21 August 2019
PENGORBANAN WAKTU
Rabu, 21 Agustus 2019
St. Pius X
Hakim 9:6-15
Mzm 21:2-7
Matius 20:1-16
“Apakah aku harus mengucapkan selamat tinggal .....?” — Hakim 9:9, 11, 13
BACAAN PERTAMA dari Kitab Hakim-hakim hari ini menarik. Pohon-pohon seperti dalam dunia wayang, dibuat bisa bicara. Mereka saling lempar-melemparkan tanggug jawab: dipanggil untuk menjadi ’pimpinan’! Untuk itu dituntut ‘meninggalkan sesuatu’ atau mengucapkan ‘selamat tinggal akan sesuatu yang digelutinya atau dimilikinya.’
Dan kita, kalau Tuhan memanggil kita untuk memimpin , kita harus berkorban waktu. Kita mengorbankan waktu kita guna menjadi ‘pemimpin’ untuk dan demi Tuhan, atau atas nama Tuhan! Maka kita harus meninggalkan atau mengucapkan selamat tinggal kepada apa saja yang telah kita hasilkan di waktu-waktu sebelumnya, dalam rangka dipanggil untuk membimbing ‘umat’. Pengorbanan mencakup sikap bebas meninggalkan apa saja yang ada demi Tuhan. Apa yang nanti dapat kita peroleh kembali dari Tuhan atau pahala, itu bukan yang menjadi tujuan ! Yang terpenting ialah apa yang kita persembahkan kepada Tuhan. Allah itu lebih berkenan akan pemberian korban yang berasal dari hati yang sukarela, dermawan, penuh kasih dan patuh.
Apakah kita masuk dalam orang-orang yang terberkati yang telah dipanggil Allah “pagi-pagi benar” untuk menjadi pekerja atau hamba dalam pelayanan-Nya (Mat 20:1)?
Saya pribadi, sudah lebih dari empat-puluh tahun bekerja di kebun anggur Yesus! Saya akui, kadang-kadang saya bergumul untuk menatapkan mata saya pada Diri Yesus (Ibr 3:1; 12:2), bukan berpaling pada pahala karena bekerja melayani-Nya! Saat-saat gundah seperti itu, saya bertanya pada diri saya sendiri, “Apakah saya perlu mengucapkan ’selamat tinggal ‘ pada puncak tahun-tahun lalu dari pelayanan saya?
Dan jawaban dari Allah, yang selalu diberikan kepada saya, dan juga kepada semua umat-Nya, “Ya. Kamu harus meninggalkannya. Ucapkan ‘selamat tinggal’! Selamat tinggal kepada waktu-waktumu dan kepada masa lampaumu, kepada impian-impianmu, kekayaanmu dan hidupmu! Cukup Aku, bukan yang lain-lain itu ! Aku akan menjadi kekuatan-mu!”
Dan tentang ’pahala’ mengabdi dan melayani-Nya, Allah menegaskan dalam Firman-Nya, “Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kamu kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya”! (2 Yoh 8). Dan juga Firman-Nya dalam surat kepada jemaat Ibrani, “Sebab itu, janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, sebab besar upah yang menantinya. Sebab kamu memperlukan ketekunan, supaya kamu sesudah melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikannya itu” (Ibr 10:35-36).
Doa: “Semoga Ia menganugerahkan kepadamu suatu hati yang menyembah Dia, dan mematuhi kehendak-Nya, dengan gembira hati dan roh yang tenang” (2 Mak 1:3).
Janji: “Yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan yang pertama akan menjadi yang terakhir.”— Mat 20:16
Pujian: Kita menikmati pembaruan dalam Gereja apa yang telah diawali oleh St, Paus Pius X ini. Kodefikasi Hukum Gereja (yang lama, sebelum edisi 1983), Kuria Romawi diperbaharui, didirikannya lembaga studi Kitab Suci, mengawali terjemahan baru Kitab Suci (untuk mengganti KS versi Vulgata, yang telah berabad-abad dipakai dalam Liturgi, dan terjemahan itu selesai tahun 1979).
Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ
Bagikan :
Renungan Harian lainnya :
MEMATUHI PERATURANSaturday, 06 Jul 2024 |
JALAN HIDUP DAN AKHIR HIDUPMUFriday, 05 Jul 2024 |
SUDUT PANDANGThursday, 04 Jul 2024 |
MENJADI PERCAYAWednesday, 03 Jul 2024 |
IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYATuesday, 02 Jul 2024 |
IKUT SEGERA, JANGAN TUNDAMonday, 01 Jul 2024 |
DUNIA DAN MANUSIA MEMBUTUHKAN PENYEMBUHANSunday, 30 Jun 2024 |
SIAPAKAH YESUS BAGIKUSaturday, 29 Jun 2024 |
JADILAH ENGKAU TAHIRFriday, 28 Jun 2024 |
KETAATANThursday, 27 Jun 2024 |
MENGENAL POHON DARI BUAHNYAWednesday, 26 Jun 2024 |
JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPANTuesday, 25 Jun 2024 |