PERCAYA TANPA MEMANDANG STATUS

Jumat, 2 Agustus 2024

Yeremia 26:1 -9

Mazmur 69:S. 8-1 0.14

Matius  13:54-58

Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudaraNya : Yakobus, Yusuf, Simon, dan Yudas?...  Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” --- Matius J3.- 5S.56b

DAHULU STATUS sosial dipandang penting oleh masyarakat. Semakin tinggi jabatan dan semakin besar kekayaan seseorang akan menjadikan orang tersebut sema k?n disegani. Imi ah yang dialami oleh Yesus, status keluarga- Nya yang dipandang renda h oleh masyara kat di tempat- Nya dilahirkan menjadi hambatan dalam mewartaxan keselamatan. Mereka tidak percaya kepada Yesus karena hanya memandang dengan mata jasmani. Kondisi keluarga Yesus memburamkan mata mereka bahwa yang disampaikan-Nya adalah kebenaran.

Karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus seharusnya lebih mudah kita terima saat ini karena karya-Nya yang nyata telah tertulis. Meskipun tidak melihat secara langsung, namun mata batin k?ta mengetahui dan iman kita sudah berbicara. Berbahagialah kita yang tidak melihat namun percaya.  (Francisca Dyah)

DOA: "Bapa yang baik, buka mata hati kami untuk dapat melihat kebaikan sesama dan buatlah kami menjadi manusia yang rendah hati, sehingga kami mampu melihat kelebihan sesama serta tidak memandang rendah orang lain hanya karena status sosialnya. Semuanya ini demi keluhuran nama-Mu yang kudus, Amin.”

JANJI: “Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu ya Tuhan, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!” - Mazmur 69:14

PUJIAN: Santo Paus Stefanus I adalah paus kita yang ke-23. Sebelum terpilih menjadi paus, ia diketahui sebagai salah seorang diakon di kota Roma yang bekerja membantu pelayanan paus Lusius I. Masa pontifikatnya berlangsung sejak tanggal 12 Mei 254 sampai 2 Agustus 257. Santo Paus Stefanus I dihormati sebagai martir, meskipun tidak ada tradisi yang menyebutkan tentang kemartirannya.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)