Renungan Harian - Saturday, 21 October 2023

PERJALANAN PELAYANAN


Sabtu, 21 Oktober 2023

Roma 4:13.16-18

Mazmur 105:6-7.8-9.42-43

Lukas 12:8-12



”Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.” --- Lukas 12:10



KITA SEBAGAI orang Kristen harus berani menyatakan bahwa kita adalah pengikut Kristus. Hal ini menjadikan kita sebagai saksi Kristus yang mewartakan kebenaran. Kita dipanggil untuk belajar peka dengan kondisi di sekitar kita sehingga dapat mewartakan kebenaran. Namun dalam perjalanan iman, panggilan iman kita tidak selalu berjalan mulus, kita menjumpai banyak godaan, tantangan dan juga halangan sehingga kadang kala kita menyangkal bahwa kita ini adalah pengikut Kristus.

Sebagai seorang pengikut Kristus, kita mengenal Tuhan Allah kita itu Maha Baik dan penuh Kasih. Karena kasih-Nya kepada kita Ia memberikan pengampunan atas dosa-dosa kita. Sapaan-Nya hari ini mengingatkan kita akan pengampunan dosa. Namun dengan tegas kita diperingatkan untuk tidak menghujat Roh Kudus karena kalau kita melakukannya maka Tuhan tidak akan mengampuni dosa kita. Menghujat Roh Kudus sama artinya dengan menghujat Allah. Menghujat berarti menjelekkan, memfitnah, mencemarkan atau mengutuk Allah. Menghujat Allah juga berarti tidak mengakui akan perbuatan Allah, ketika kita menghujat Allah maka kita tidak mengakui pekerjaan Allah atas diri kita atau bahkan kita menganggap perbuatan Allah sebagai perbuatan iblis.

Kita menghujat Allah jika kita melakukan tindakan semacam itu dan dosa kita tidak akan diampuni. Tidak diampuni bukan berarti Allah yang tidak mau mengampuni dosa kita melainkan karena kita yang tidak ingin diampuni, kita yang menutup diri akan panggilan Tuhan, menutup diri akan pertobatan. Hidup dengan menutup diri dari aliran kasih Allah berari menolak Allah.

Oleh karena itu, marilah kita mengupayakan secara terus menerus menjalin persekutuan yang mesra dengan Allah. Kita berupaya hidup di dalam Roh yaitu hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri. (Aviarini).


DOA: ”Tuhan, Allah Bapa Yang Maha Pengasih, terima kasih atas sapaan-Mu hari ini, ampunilah karena kami telah mengecewakanmu, mampukanlah kami untuk hidup dalam roh, hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri, Amin.” 

JANJI: “Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya.” -Mazmur 105: 7

PUJIAN: Santa Ursula adalah puteri raja Dionotus dari Dumnonia yang berada di sebelah barat daya Inggris. hidup pada abad  keempat, wajahnya sangat cantik sehingga membuat banyak pemuda tertarik padanya. Salah satu pemuda yang tertarik adalah Conan Meriadoc, seorang gubernur kafir dari Armorica. Ia meminang Ursula, namun pinangannya ditolak Ursula dengan tegas karena ia telah berkaul untuk menjalani hidup suci. Ursula bersama dayang-dayangnya berlayar dan berlabuh disebuah kota pelabuhan yang tidak diketahui namanya (hanya disebutkan pelabuhan di Galia),  kemudian mereka melanjutkan perjalanan melewati kota Cologne. Namun kota itu diserang dan dikuasai bangsa Hun. Tentara Hun menangkap Santa Ursula dan dayang-dayangnya. Mereka dipaksa menyangkal imannya dan akan dijadikan budak seks. Santa Ursula dan dayang-dayangnya dengan gigih membela iman dan kesucian mereka. Oleh karena itu mereka disiksa dan dianiaya dengan cara yang mengerikan hingga mati. Jenazah mereka dimakamkan di sana oleh orang-orang Kristen. Santa Ursula dihormati Gereja sebagai orang kudus. Karena kepahlawanannya dalam membela iman dan mempertahankan kesuciannya.  Pada tahun 1155, ditemukan relikwi di sebuah kuburan dari abad ke-4  di dekat gereja Cologne (sekarang Koln – Jerman) dimana pada saat ini di tempat tersebut berdiri megah Basilika Santa Ursula Koln – Jerman. Relikwi Santa Ursula dan dayang-dayangnya disemayamkan dalam Basilika ini di dalam sebuah ruangan yang disebut The Golden Chamber. Kemudian pada tanggal 25 November 1536, Santa Angela Merici mendirikan sebuah biara susteran di Italia, yang diserahkan dalam perlindungan Santa Ursula. Biara ini disebut Ordo Santa Ursula (OSU) yang kini telah tersebar di berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

SEORANG HAMBA

Sunday, 07 Jul 2024

MEMATUHI PERATURAN

Saturday, 06 Jul 2024

JALAN HIDUP DAN AKHIR HIDUPMU

Friday, 05 Jul 2024

SUDUT PANDANG

Thursday, 04 Jul 2024

MENJADI PERCAYA

Wednesday, 03 Jul 2024

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024