Renungan Harian - Thursday, 04 October 2018
SIAP MENJADI UTUSAN
Kamis, 4 Oktober 2018
St. Fransiskus Assisi
Ayub 19:21-27
Mazmur 27:7-9,13-14
Lukas 10:1-12
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” --- Lukas 10:2
INJIL HARI ini mengkisahkan : Yesus menunjuk tujuh puluh murid yang lain dan mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya (Luk 10:1). Para murid itu diutus untuk terlebih dahulu mewartakan ajaran Yesus dan mempersiapkan jalan bagi-Nya. Mereka diutus berdua-dua agar dapat saling meneguhkan dalam memberikan kesaksian tentang Yesus dan Kerajaan Allah, sekaligus belajar bekerja sama, saling mengisi.
Bagi kita orang Kristiani tentu perumpamaan Yesus mengenai tuaian yang banyak, tetapi pekerja sedikit sudah tidak asing lagi di telinga kita. Perumpamaan ini masih sangat relevan dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini. Kita bisa melihat bagaimana pada suatu kegiatan gereja, berlaku istilah “7L”, yaitu “Lu Lagi ... Lu Lagi … Lagi-Lagi Lu” (Lu = kamu). Hampir bisa dipastikan bahwa yang terlibat sebagai petugas Gereja, seringkali hanya orang-orang yang sama, yang itu-itu saja. Padahal umat gereja begitu banyak, tetapi yang mau dan ikut terlibat dalam pelayanan gereja tidaklah banyak. Sehingga kadang muncul anggapan bahwa gereja adalah milik segelintir atau sekelompok umat, yakni orang-orang yang selama ini aktif terlibat dalam pelayanan. Mengajak umat agar berpartisipasi aktif dalam pelayanan gereja memang tidak mudah, banyak alasan yang dikemukakan. Ada yang sibuk dengan pekerjaannya, merasa tidak pantas, ataupun tidak dan atau belum tertarik dengan pelayanan.
Karenanya mempersiapkan kader sangatlah mendesak. Ada Paroki yang mulai melibatkan kegiatan Gereja lewat pelayanan sebagai “Putra-putri Altar” sejak sebelum Komunio Pertama, dalam Komunitas ‘Putra-putri Altar. Juga lewat Bina Iman Anak, Bina Iman Remaja, OMK, bergabung dalam Pelayanan Tata-Tertib dan Kelompok Koor Gereja, Kelompok Lektor dan Pemazmur, sampai dengan Komunitas ‘Pro-diakon’ dan Lansia. Sindirian “7L” tidak akan terdengar lagi.
Dalam bacaan Injil kali ini, Yesus menyadarkan kita untuk tidak lelah berdoa -- berdoa untuk keterlibatan Umat dalam hidup menggereja, berdoa agar makin banyak pekerja untuk menjadi penuai di ladang Tuhan. Kami mempunyai kesaksian mengenai hal ini, yakni ketika kami ditunjuk menjadi ketua panitia Tri Hari Suci. Pada pertemuan pertama panitia inti, kami berdoa bersama, lalu setiap yang hadir diminta untuk menuliskan nama-nama orang yang akan kami ajak melengkapi anggota panitia. Kami tidak membatasi pada nama orang-orang yang selama ini aktif. Kami menjadwalkan mengundang mereka untuk hadir minggu depan. Selama menunggu rapat berikutnya, kami berkumpul setiap malam dan berdoa bersama untuk semua nama yang telah kami ajak agar mereka rela bergabung dalam kepantiaan Tri Hari Suci. Hasilnya sungguh luar biasa, dari semua nama yang kami undang dan kami doakan bersama, ternyata mereka semua bersedia menjadi anggota panitia.
Jadi sungguh benar, jika kita berdoa dengan sungguh dan meminta kepada “Tuan yang empunya tuaian”, akan terbuka jalan bagi kita. Seperti janji Yesus, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat, dan ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Luk 11:9). Kuasa doa bagi yang percaya kepada-Nya sungguh luar biasa. (Thonny)
Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami selalu berdoa kepada-Mu. Dan hilangkanlah penyakit malas yang menghalangi kami aktif dalam tugas pelayanan Gereja.
Janji: “Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup. Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” --- Mazmur 27:13-14
Pujian: Santo Fransiskus dari Assisi, yang kita peringati hari ini, adalah teladan nyata pewarta Injil, pengembara dengan kerendahan hati dan kemiskinan. Ia tetap setia melayani dan mewartakan Injil meskipun mengalami penderitaan oleh luka-luka seperti yang dialami Yesus di kayu salib, yang disebut stigmata.
Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ
Bagikan :
Renungan Harian lainnya :
IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYATuesday, 02 Jul 2024 |
IKUT SEGERA, JANGAN TUNDAMonday, 01 Jul 2024 |
DUNIA DAN MANUSIA MEMBUTUHKAN PENYEMBUHANSunday, 30 Jun 2024 |
SIAPAKAH YESUS BAGIKUSaturday, 29 Jun 2024 |
JADILAH ENGKAU TAHIRFriday, 28 Jun 2024 |
KETAATANThursday, 27 Jun 2024 |
MENGENAL POHON DARI BUAHNYAWednesday, 26 Jun 2024 |
JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPANTuesday, 25 Jun 2024 |
RAHMAT TUHAN MEMBAWA SUKACITAMonday, 24 Jun 2024 |
MENGAPA KAMU TIDAK PERCAYA ?Sunday, 23 Jun 2024 |
BERPIKIR SECARA POSITIFSaturday, 22 Jun 2024 |
HARTA SURGAWIFriday, 21 Jun 2024 |