Renungan Harian - Thursday, 04 July 2024

SUDUT PANDANG


Kamis, 4 Juli 2024

Amsal 7:10-17

Mazmur 19:8.9.10.11

Matius 9:1-8


“Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” --- Matius 9:4


KETIKA YESUS menyembuhkan orang lumpuh dengan berkata dosamu sudah diampuni, beberapa ahli Taurat berkata dalam hatinya "Ia menghujat Allah". Sudut pandang ahli Taurat bertentangan dengan sudut pandang si lumpuh yang disembuhkan bersama dengan kawan-kawan yang membawanya kepada Yesus. Mereka tidak peduli apakah Yesus menghujat Allah atau tidak . Mereka tidak punya waktu untuk menempatkan hal-hal jahat dalam hatinya seperti para ahli Taurat yang dikritik Yesus.

Mereka terpesona pada kasih Yesus, merasakan energi Ilahi yang luar biasa dan mengalami sukacita penyembuhan, Mereka fokus pda kebaikan Yesus, bukan mencari-kesalahan Yesus.

Mari kita mencari sudut pandang positif dalam setiap aspek kehidupan, tidak mencari kesalahan sesama, tapi memaafkan dengan tulus.
(Veronica L)

 

 

DOA: ”Tuhan mampukan kami untuk berpikir positif dalam segala situasi dan berani memaafkan orang yang menyakiti kami, Amin.”

JANJI: ”Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” - Mazmur 19:8

PUJIAN: St. Elisabeth dari Portugal, diperingati setiap tanggal 4 Juli. Ia dijuluki "Pembawa damai". Karena keberaniannya menghentikan pertikaian antara raja-raja castile Aragon dan Portugas pada abad ke 14. Teladan hidupnya di kemudian hari menjadi contoh bagi para ibu rumah tangga, terlebih bagi mereka yang mengalami penderitaan batin karena ulah suaminya.

Pada usia 12 tahun ia dinikahkan dengan Raja Dinisius I dari Portugal, seorang raja yang rajin dan adil tetapi bejat dalam pribadinya. Meskipun begitu Elisabeth tetap teguh memegang prinsip imannya. Setiap hari ia berdoa memohon peneguhan Tuhan. Ia terkenal sebagai permaisuri yang sederhana, Mendirikan banyak lembaga amal, seperti rumah sakit Coimbra, sebuah tempat penampungan bagi anak yang terlantar, dan rumah bagi wanita pendosa yang bertobat. Disamping anak-kandungnya , ia juga merawat dan mendidik anak suaminya yang lahir dari perkawinan gelapnya dengan wanita lain. Kesucian hidup Elisabeth dan doa-doanya berhasil  meluluhkan kekerasan Dionisius dan menghantarnya kepada pertobatan. Dionisius meninggal dunia pada tahun 1325. Sepeninggal Dionisius, Elisabeth menjadi  seorang biarawati dalam Ordo Fransiskan di Coimbra. Ia menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 4 Juli 1336 di Estremoz, ketika sedang dalam suatu perjalanan misi untuk menghentikan suatu konflik yang melibatkan juga puteranya Raja Alfonso IV. Ia dimakankan di kota Coimbra. Pada tahun 1625. Ia digelari "Kudus" oleh Gereja.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MEMATUHI PERATURAN

Saturday, 06 Jul 2024

JALAN HIDUP DAN AKHIR HIDUPMU

Friday, 05 Jul 2024

SUDUT PANDANG

Thursday, 04 Jul 2024

MENJADI PERCAYA

Wednesday, 03 Jul 2024

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN

Tuesday, 25 Jun 2024