Renungan Harian - Tuesday, 27 August 2019

TANTANGAN SEORANG ISTRI DAN IBU


Selasa, 27 Agustus 2019

St. Monika

1 Tesalonika 2:1-8

Mazmur 139:1-6

Matius 23:23-26

Atau

Sirakh 26:1-4,16-21

Mzm 131:1-3

Lukas 7:11-17

Yesus menyerahkannya kepada ibunya” --- Lukas 7:15

 

SANTA MONIKA, nama seorang kudus yang tak asing bagi ibu-ibu dan para wanita kristiani. Namanya sering dipakai sebagai ‘pelindung baik pribadi, pelindung Lingkungan, Paroki maupun komunitas yang umumnya terdiri dari para putri atau wanita.

Monika menghadapi masalah. Sebagai istri menghadapi suami yang ‘kafir’ yang tidak mau mendukung dalam mendidik dan membesarkan serta mendisiplinkan anak, yakni Agustinus. Sebagai ibu menghadapi anaknya yang remaja masuk dewasa membuat banyak masalah. Tercatat, usia 18 tahunan, anaknya meninggalkan iman, memeluk keyakinan lain yang sesat, hidup dengan wanita di luar nikah dan mempunyai anak. Agustinus, anaknya, sering di kalangan muda sekarang mendapat julukan “sewaku remaja berfoya-foya, sewaktu mati menjadi suci dan masuk surga”.

Monika berdoa dan berdoa terus bagi anaknya. Sewaktu anaknya meneruskan studi di Italia, ia ikuti anaknya ke Roma dan Milano. Karena bimbingan Uskup Milano, Ambrosius, anak Monika bertobat dan bertekad hanya mau hidup bagi Allah. Inilah yang melegakan sekaligus menghibur Monika  sebagai ibu. Dan  ditambah lagi, suaminya yang kafir jelang meninggalnya juga mau dibaptis menerima Yesus sebagai sang Juruselamat.

Dalam buku “Confessio” (=Pangakuan). Agustinus mencatat saat keakaraban dengan ibunya ini. Ia tulis, “Kami berdua  terlibat dalam pembicaraan yang sangat menarik, sambil melupakan lika-liku masa lampau, ...” Bagi Monika dengan bertobatnya anak-nya, seakan-akan sebagai ibu dari Nain, yang anaknya meninggal dan dibangkitkan oleh Yesus.

Monika sang Ibu lalu bertutur, “Anakku, bagi ibu sudah tidak ada sesuatupun yang memikat. Ibu tidak tahu untuk apa mesti hidup lebih lama. Sebab, segala harapan ibu di dunia ini sudah terkabul’. Setelah pembicaraan itu, dan lima hari kemudian, Monika jatuh sakit. Dan pada saat hari yang kesembilan, dengan senyum, Monika menghadap Bapa.


Doa: Bapa, berilah diriku ‘hati seorang ibu, yang sangat berpeduli akan keluarga, khususnya anak-anak dan menjadi pribadi yang tekun berdoa’.

Janji: “Ketika Tuhan melihat janda itu, tergerakklah hatinya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepada janda itu ‘jangan menangis’.” --- Lukas 7:13

Pujian: Di suatu Paroki komunitas ibu-ibu janda, yang berpelindung Santa Monika, bertekad tiap hari berdoa bagi anak-anak dan cucunya supaya setia pada iman.

Penanggung jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MEMATUHI PERATURAN

Saturday, 06 Jul 2024

JALAN HIDUP DAN AKHIR HIDUPMU

Friday, 05 Jul 2024

SUDUT PANDANG

Thursday, 04 Jul 2024

MENJADI PERCAYA

Wednesday, 03 Jul 2024

IMAN TUMBUH dari RASA PERCAYA

Tuesday, 02 Jul 2024

IKUT SEGERA, JANGAN TUNDA

Monday, 01 Jul 2024

SIAPAKAH YESUS BAGIKU

Saturday, 29 Jun 2024

JADILAH ENGKAU TAHIR

Friday, 28 Jun 2024

KETAATAN

Thursday, 27 Jun 2024

MENGENAL POHON DARI BUAHNYA

Wednesday, 26 Jun 2024

JALAN SEMPIT JALAN KEHIDUPAN

Tuesday, 25 Jun 2024