Renungan Harian - Sunday, 21 July 2024

TUHAN ADALAH GEMBALAKU


Minggu, 21 Juli 2024

Yeremia 23: 1-6

Mazmur 23:1-3a.3b-4.5.6 Efesus 2: 13-18

Markus 6:30-34


"TUHAN adalah gembalaku tak akan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia Menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." --- Mazmur 23:1-3


ALKITAB MEMPERKENALKAN tentang identitas dan karakter Tuhan kita dengan sangat jelas, sehingga ketika kita mempelajarinya, iman kita semakin dikuatkan. Mengenal identitas Tuhan dan memiliki karakter-Nya akan membuat hidup kita semakin bertumbuh. Salah satu gambaran tentang Tuhan kita yang diperkenalkan dalam Alkitab adalah Gembala Yang Baik.

Pengakuan Daud bahwa TUHAN adalah gembala hidupnya lahir dari sebuah penderitaan yang sedang dialaminya. Dia sedang berada dalam sebuah pelarian dari kejaran pembunuhan dirinya dari raja Saul ketika itu. Di tengah situasi yang tidak baik, Daud merefleksikan ALLAH sebagai gembala dalam dirinya. Daud memberikan satu penegasan bahwa, dalam hidupnya, Tuhan digambarkan sebagai sosok gembala. Kita mengamati bahwa seorang gembala tidak pernah jauh dari domba-dombanya. Gembala mengenal dombanya dan demikian sebaliknya. Tugas seorang gembala sangatlah penting. Dia tidak saja mencukupi kebutuhan domba dengan memberi mereka makan, juga berjaga-jaga dari ancaman musuh. Gembala selalu bersama­ sama dengan domba-dombanya. Itulah sebabnya dari sisi domba, dirinya akan merasa aman selama dia berada disamping gembalanya.

Daud menyadari bahwa hubungannya dengan Tuhan bukanlah sebuah hubungan simbiosis mutualisme, sebuah hubungan saling menguntungkan antara dua belah pihak. Hubungan Daud dengan Tuhan jauh melebihi kebutuhan-kebutuhan di dalam diri Daud sendiri dan itulah yang disebut dengan intimacy (keintiman). Daud mau menjelaskan bahwa Tuhan yang digambarkannya sebagai gembala itu adalah Tuhan yang selalu menuntun hidup Daud dan selalu berjalan bersamanya dan memenuhi apapun yang menjadi kebutuhannya. Itulah sebabnya, ketika spiritual connection ini berlangsung, maka kebutuhan akan terpenuhi dengan sendirinya. Tak-kan kekurangan aku, adalah 'sebab-akibat' dari pernyataan Daud yang menjadikan Tuhan sebagai gembalanya. Pesan yang disampaikan ini sangat jelas bagi kita, bahwa selama kita menjadikan Tuhan sebagai gembala dan selama kita juga mau menjadi domba yang baik bagi gembala itu, maka apapun yang menjadi kebutuhan kita, tersedia, sebagaimana seorang gembala menjamin kebutuhan domba­ dombanya, mulai dari kebutuhan fisik, rasa aman, ketentraman dan hal-hal lainnya yang non material. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadikan Tuhan sebagai gembala, sebagaimana Daud lakukan? Sudahkah kita menjadi domba yang baik?.

Dari uraian di atas kita dapat be/ajar: Pertama, Tuhan melengkapi kebutuhan kita. Dikatakan "tak akan kekurangan aku" sedangkan manusia itu memiliki 1001 macam kekurangan, kurang kasih/berkat/damai/sejahtera/uang/makan dsb. Tuhan berjanji untuk melengkapi kebutuhan itu! Pernyataan Tuhan Yesus: "Janganlah kamu kuatir akan hidupmu. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu" (Mat. 6: 25- 26) dan "Mari/ah kepadaKu ... Aku akan memberikan kelegaan ... jiwamu akan mendapat ketenangan" (Mat. 11 :28-30). Bahkan dikatakan oleh pemazmur "Ia menyegarkan jiwaku" (ay 3) - tidak stress dan depresi tetapi relax dalam bimbingan Tuhan. Kepedulian Tuhan dinyatakan oleh pemazmur, menyangkut tubuh, jiwa dan roh.

Kedua, Tuhan memimpin dan menjaga kita. "Ia menuntun aku ke jalan yang benar ... Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku" (ay. 3-4). Tuhan memimpin dengan menuntun kita dalam kebenaran, tidak salah dan tidak sesat. Dan dinyatakan jika kita masuk ke "dalam lembah kekelaman". Tegasnya berjalan bersama Tuhan kita akan mampu mengatasi berbagai masalah hidup dan keluar sebagai pemenang!

Ketiga, Tuhan memberkati kehidupan kita. "Engkau menyediakan hidangan ... Engkau mengurapi kepalaku ... Kebajikan dan kemurahan be/aka akan mengikuti aku, seumur hidupku". Perhatikan "kebajikan dan kemurahan" ini adalah berkat! Dikatakan "mengikuti aku" - Betapa indahnya diikuti berkat­ Nya! (Wisnu W.)

 

DOA: "Tuhan dampingilah hidupku, gengamlah selalu tanganku dan tuntunlah aku agar selalu berada di jalan-Mu. Kuatkan imanku aku saat melalui rintangan-rintangan dalam hidup dan ingatkan aku selalu bahwa Engkau tidak pernah meninggalkanku, karena aku percaya akan kasih karunia-Mu yang besar, Amin."

JANJI: Mulutku akan mengucapkan hikmat, direnungkan hatiku  ialah pengertian.dan Aku yang akan menyendengkan telingaku kepada amsal, dan akan mengutarakan peribahasaku dengan bermain kecapi." - Mazmur 49: 18-20

PUJIAN: Santo Yohanes dari Edessa adalah seorang pertapa yang berasal dari Edessa (sekarang $anl1urfa - Turki). Ia adalah sahabat karib dari Santo Simeon Salus. Mereka bersama-sama menjadi pertapa di biara Abba Gerasimus Syria dan bertapa selama hampir 30 tahun di padang pasir dekat Laut Mati. Yohanes juga mendampingi Simeon saat sahabatnya itu berkarya di Emessa dengan bertingkah seperti orang gila. Catatan uskup Leontios dari Neapolis menyebutkan bahwa di kota Emessa, Santo Simeon Salus akan berkelakuan normal saat ia bersama sahabatnya Yohanes yang menjadi Diakon di sebuah Gereja di kota tersebut.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MINYAK, SUMBER DAYA HIDUP

Friday, 30 Aug 2024

PLIN PLAN

Thursday, 29 Aug 2024

HAI ANAK MUDA, ... BANGKITLAH!

Tuesday, 27 Aug 2024

MENUTUP PINTU

Monday, 26 Aug 2024

TETAP PERCAYA

Sunday, 25 Aug 2024

MEMBUKA DIRI

Saturday, 24 Aug 2024

KASIH YANG SEMPURNA

Friday, 23 Aug 2024

MARI KE PESTA

Thursday, 22 Aug 2024

GEMBALA YANG BAIK

Wednesday, 21 Aug 2024

TERIKAT KEKAYAAN DUNIAWI

Tuesday, 20 Aug 2024