Renungan Harian - Thursday, 15 August 2024

TUJUH PULUH KALI TUJUH


Kamis, 15 Agustus 2024

Yehezkiel 12. 1 -12

Mazmur 78:56-57.58-59.61 -62

Matius 18:21 —19: 1


"Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: " Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." --- Matius 18:21-22


PADA AWAL perkawinan, Clark dan Lenny hidup bahagia. Namun setelah duapuluh lima tahun berkeluarga Clark meninggalkan Lenny dan menikah dengan wanita lain, Lenny sangat terpukul atas peristiwa itu; setelah lewat tiga tahun, Lenny masih marah dan benci terhadap Clark, ia terus-menerus stress dan menjadi sering sakit karena beban yang ia tanggung dalam pikiran dan hati nya sebab tidak adanya pengampunan dalam dirinya.

Saudaranya menasihatinya agar mau mengampuni Clark, namun Lenny selalu menolaknya. Sehingga saudara nya pun menyerah dan tidak menasihatinya bagi. Pada tahun keempat, Lenny bertemu dengan teman dekatnya semasa kecil yang menjadi rohaniwan, ia menceritakan semua yang ia alami kepada sahabatnya itu. Sahabatnya IaIu membuka Injil Matius 18. Dalam perikop ini, Yesus memberi perumpamaan tentang seorang raja yang mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Dihadapkanlah kepada raja tersebut seorang yang berhutang 10.000 talenta. Talenta adalah suatu satuan ukuran yang beratnya kira-kira 80 pon (36 kg), satu talenta = 6.000 dinar, jika berhutang 10.000 talenta artinya berhutang 60.000.000 dinar. lika upah pekerja 1 Dinar per hari (bdk Mat 20:2) maka ia berhutang 60 juta hari atau 164.000 tahun bekerja. Kesimpulannya hamba itu tidak akan pernah mampu membayar hutangnya, maka sujudlah hamba itu, IaIu tergeraklah hati sang raja oleh belas kasihan sehingga menghapuskan seluruh hutangnya. Namun hamba itu bertemu dengan hamba lain yang berhutang kepadanya hanya 100 dinar, tetapi tidak mau mengampuni dan menyerahkannya ke penjara. Sang raja tahu akan hal itu IaIu menyerahkan hamba yang jahat itu kepada algojo-algo nya.

Kemudian sang rohaniwan berkata kepada Lenny, kamu seperti aku, yaitu manusia berdosa. Jika kamu tidak mau mengampuni Clark maka kamu tidak akan bisa masuk surga, bagaimana kamu meminta pengampunan kepada Bapa jika dirimu tidak mengampuni Clark, kamu hanya mau enaknya saja, minta diampuni tetapi kamu tidak mau mengampuni, persis seperti hamba dalam perumpamaan itu, jadi kamu sangat egois.

Sesungguhnya jika Allah ingin mengadakan perhitungan hutang dosa dengan kita maka kita tidak akan pernah sanggup untuk menebus dosa kita dengan cara apapun, oleh karena itu Bapa telah membebaskan kita dari hutang dosa dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus (bdk 1Ptr: 19) yang tidak pernah sanggup kita tebus tetapi dengan penebusan Kristus-lah dosa kita dihapus. Maka menangislah Lenny mendengarkan semua penjelasan itu. Beberapa saat kemudian mereka berdoa bersama, dalam doa itu Lenny mohon pengampunan kepada Tuhan atas kesalahannya selama ini dan juga sekaligus memberi pengampunan kepada Clark. Sejak saat itu Lenny hidup damai, tenteram dan sehat.

Yesus  mengajak  kita  untuk mengampuni  tujuh puluh  kali tujuh artinya mengampuni tanpa batas. Mengampuni merupakan ajaran kasih yang Dia ajarkan  kepada  kita, sebab ketika kita mengampuni sesungguhnya kita telah membebaskan beban pikiran dan hati kita dari kebencian dan dendam yang meracuni jiwa kita. Saat kita mengampuni maka kita membebaskan diri kita dari perbudakan dosa dan memberi ruang bagi sukacita dan kedamaian. Dengan mengampuni maka identifikasi kita sebagai murid Yesus terpenuhi (Siswoyo Nugroho).


DOA: “Ya Bapa, aku mengampuni semua orang yang bersalah kepadaku sebab sebelum Engkau menciptakan aku, Engkau telah mengampuni dan menebus dosa-dosaku dengan penebusan Putera-Mu, Amin.”

JANJI: Tetapi mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya.” - Mazmur  78: 56

PUJIAN: Tanggal 15 Agustus adalah Peringatan Santo Tarsisius. Ia adalah seorang martir awal Gereja yang hidup pada abad ketiga. Ia memilih mati di tangan masa daripada memberikan kepada mereka Sakramen Mahakudus yang dibawanya. Santo Tarsisius dikenal sebagai pelindung Putra Altar. Dalam sejarah panggilan h?dupnya, St. Tarsisius melakukan panggilan dengan keyakinan dirinya dan berusaha meyak?nkan pastor saat Ekaristi. la mengatakan demikian, “Percayalah pastor, saya akan berhati-hati dan menjaga Ekaristi Mahakudus ini supaya tiba dengan selamat.” Melihat kesungguhan dan keberanian Tarsisius, imam itu membungkus Sakramen Mahakudus dan memberikannya kepada Tarsisius.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MINYAK, SUMBER DAYA HIDUP

Friday, 30 Aug 2024

PLIN PLAN

Thursday, 29 Aug 2024

HAI ANAK MUDA, ... BANGKITLAH!

Tuesday, 27 Aug 2024

MENUTUP PINTU

Monday, 26 Aug 2024

TETAP PERCAYA

Sunday, 25 Aug 2024

MEMBUKA DIRI

Saturday, 24 Aug 2024

KASIH YANG SEMPURNA

Friday, 23 Aug 2024

MARI KE PESTA

Thursday, 22 Aug 2024

GEMBALA YANG BAIK

Wednesday, 21 Aug 2024

TERIKAT KEKAYAAN DUNIAWI

Tuesday, 20 Aug 2024